Tekan Dolarisasi, El Salvador Jadikan Bitcoin Alat Pembayaran Sah

Intan Nirmala Sari
10 Juni 2021, 00:01
Bitcoin
Wikimedia

El Salvador resmi menjadi negara pertama di dunia yang mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Keputusan tersebut dilakukan setelah Kongres menyetujui proposal Presiden Nayib Bukele untuk merangkul cryptocurrency sekaligus menekan dolarisasi di negara tersebut.

Melansir Reuters, diketahui dari 84 suara, sebanyak 62 anggota parlemen El Salvador mendukung langkah Presiden untuk mengadopsi Bitcoin. Meskipun, masih ada kekhawatiran bahwa langkah tersebut bisa berdampak pada program pendanaan antara El Salvador dan Dana Moneter Internasional (IMF).

Advertisement

Sebelumnya, Bukele telah menggaungkan rencana penggunaan Bitcoin di negaranya. Tujuannya, untuk membantu orang-orang Salvador yang tinggal di luar negeri untuk melakukan pengiriman uang kembali ke rumah. Di samping itu, dolar AS masih menjadi alat pembayaran yang sah.

“Ini akan membawa inklusi keuangan, investasi, pariwisata, inovasi dan pembangunan ekonomi untuk negara kita,” kata Bukele dalam tweet sebelum pemungutan suara Kongres, Rabu (9/6).

Menurut dia, penggunaan Bitcoin bakal menjadi pilihan bagi individu, sekaligus mengurangi risiko bagi pengguna. Selain itu, pemerintah juga menjamin konvertibilitas ke dolar saat bertransaksi melalui bank pembangunan El Salvador (BANDESAL).

Dalam undang-undang yang disepakati, Bitcoin harus diterima oleh perusahaan saat ditawarkan sebagai pembayaran untuk barang dan jasa. Kontribusi pajak juga dapat dibayarkan dalam cryptocurrency. Kebijakan Bitcoin sebagai pembayaran yang sah akan berlaku 90 hari ke depan dan menggunakan nilai tukar Bitcoin-dolar yang ditetapkan pasar.

“Ini bisa menjadi katalis utama untuk Bitcoin selama dua hingga tiga tahun ke depan,” kata Richard Galvin dari Digital Asset Capital Management.

Sementara itu, pendukung cryptocurrency memuji langkah Bukele karena melegitimasi aset kripto tersebut. Meskipun begitu, dampak regulasi Bitcoin, perpajakan atau adopsi di negara lain masih harus dilihat. Di mana, saat ini belum muncul sinyal negara lain akan mengikuti langkah El Salvador tersebut.

"Apakah ini menjadi menjadi tren pertama dan kemudian menjadi bola salju? Atau ini akan menjadi blip, kita hanya akan tahu melalui sejarah," kata Brandon Thomas, mitra di firma penasihat Grayline Group.

Analis juga menilai, langkah itu dapat memperumit pembicaraan antara IMF dengan El Salvador. Di mana, negara tersebut sedang mencari program pembiayaan lebih dari US$ 1 miliar.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement