Sentimen Sepi, Harga Emas Antam Kembali Turun

Intan Nirmala Sari
10 Juni 2021, 09:18
Petugas menunjukkan sampel emas batangan di Butik Emas Logam Mulia, Jakarta, Senin (9/12/2019). Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada Senin (9/12) Rp 744.000 per gram, turun Rp 3.000 dibandingkan harga emas pada Minggu (8/12).
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Petugas menunjukkan sampel emas batangan di Butik Emas Logam Mulia, Jakarta, Senin (9/12/2019). Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada Senin (9/12) Rp 744.000 per gram, turun Rp 3.000 dibandingkan harga emas pada Minggu (8/12).

Harga emas PT Aneka Tambang Tbk kembali melanjutkan penurunan Rp 3.000 per gram ke level Rp 954 ribu per gram dari catatan sebelumnya. Mengutip laman Logam Mulia, harga buyback atau pembelian kembali emas Antam juga mencatatkan penurunan Rp 3.000 per gram menjadi Rp 865 ribu per gram pada Kamis (10/6).

Sementara itu, melansir Bloomberg pada perdagangan pagi ini, harga emas commodity exchange (Comex) untuk kontrak Agustus 2021 turun 0,27% ke level US$ 1.890 per troy ons. Sedangkan untuk emas spot (XAUUSD) turun 0,06% ke level US$ 1.887 per troy ons. Adapun untuk indeks dolar AS spot naik 0,05% ke level 90,2.

Melansir Reuters, harga emas belum banyak bergerak karena investor masih menanti rilis inflasi AS pekan ini. Itu karena, data bisa menjadi penentu arah kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed selanjutnya.

Direktur perdagangan logam High Ridge Futures David Meger menilai, The Fed cenderung keras kepala meyakini tren inflasi bersifat sementara. Sikap tersebut dinilai mampu menguntungkan prospek logam mulia, karena The Fed akan menjaga kebijakan pelonggaran moneternya.

“Meskipun kemungkinan ada reaksi pasar spontan saat inflasi lebih tinggi dari yang diharapkan, The Fed tetap meyakini itu sementara,” ujarnya Rabu (9/6).

Salah satu faktor yang membuat The Fed yakin inflasi hanya sementara adalah imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun (US Treasury) yang tidak menunjukkan inflasi. Menurut Analis Senior Kitco Metals Jim Wyckoff, melonjaknya harga bahan mentah menjadi indikasi tren inflasi dan mendukung prospek harga emas.

“Namun harga emas semakin rentang jangka pendek, di tengah upaya India dalam melawan Covid-19 dan permintaan yang pudar dari Tiongkok,” menurut catatan TD Securities.

Nilai pada emas perhiasan dan emas untuk investasi berbeda. Hal tersebut bergantung pada tingkat gramasi dan kandungan emas murni pada produk tersebut. Umumnya, emas batangan dipilih untuk investasi, karena semakin besar gramasi semakin baik harga yang diperoleh atau mendekati pergerakan harga emas global.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...