Pasca-Tutup Giant, Hero Pakai Utang Rp 775 M untuk Operasional Usaha

Intan Nirmala Sari
14 Juni 2021, 18:00
Suasana Supermarket Hero Group di kawsan Permata Hijau, Jakarta Utara (14/1). PT Hero Supermarket Tbk (HERO) terpaksa harus menutup sebanyak 26 gerainya baik yang terdiri dari gerai Giant dan Hero serta harus memangkas sebanyak 523 karyawan.
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Suasana Supermarket Hero di kawsan Permata Hijau, Jakarta Utara (14/1). PT Hero Supermarket Tbk (HERO) terpaksa harus menutup sebanyak 26 gerainya baik yang terdiri dari gerai Giant dan Hero serta harus memangkas sebanyak 523 karyawan.

PT Hero Supermarket Tbk (HERO) bakal mengantongi pinjaman Rp 775 miliar dari perusahaan afiliasinya The Dairy Farm Company Limited. Dana tersebut akan dipakai perusahaan retail ini untuk membiayai operasional usahanya dalam jangka pendek, pasca penutupan seluruh gerai Giant.

Melansir keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (14/6), Direktur HERO Hadrianus Wahyu Trikusumo menyatakan, fasilitas pinjaman tersebut akan digunakan untuk pendanaan tambahan modal kerja jangka pendek. Selain itu, pendanaan akan dimanfaatkan untuk kebutuhan kas operasional, meningkatkan ketidakpastian dampak Covid-19 dan menghadapi kondisi perdagangan yang menantang.

Advertisement

“Saat ini, fasilitas pinjaman intercompany ini belum digunakan, dan HERO memiliki hak untuk memanfaatkan fasilitas pinjaman ini jika diperlukan,” katanya.

Hadrianus menyampaikan, upaya mengesampingkan fokus dari Giant, memungkinkan perusahaan untuk memfokuskan sumber daya dan modalnya ke IKEA, Guardian dan Hero Supermarket. Harapannya, Hero Group bisa beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar.

Peningkatan fokus akan mendukung percepatan pertumbuhan di ketiga bidang bisnis utama perseroan. Selain itu, HERO juga menjajaki opsi terkait monetisasi aset tersebut, dengan harapan mampu menghasilkan modal untuk mendanai investasi dan inisiatif pertumbuhan kinerja perusahaan.

HERO juga berencana untuk terus berinvestasi pada bisnis e-commerce dan berambisi pada pengembangan bisnis IKEA dan Guardian ke depan. Harapannya, kedua bisnis tersebut bisa menjadi pemimpin di masing-masing kategori industrinya.

Sebagai informasi, HERO telah dan akan menutup seluruh gerai Giant di Tanah Air, untuk selanjutnya memfokuskan investasi mengembangkan IKEA, Guardian dan Hero Supermarket. Langkah tersebut dilakukan lantaran, ketiga gerai lain dianggap memiliki potensi pertumbuhan lebih baik dibandingkan Giant. Pasca restrukturisasi Giant, Hero Supermarket akan menjadi satu-satunya bisnis ritel makanan milik Hero Group tersebut.

“Kami secara aktif sedang mengevaluasi kelayakan untuk mengubah beberapa gerai Giant menjadi Hero Supermarket dan terus meningkatkan kinerjanya,” ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement