Emiten Alat Tes Covid-19, IRRA Cetak Lonjakan Penjualan 366%

Intan Nirmala Sari
23 Juni 2021, 11:17
Petugas medis menunjukkan alat swab spesimen saat swab test secara drive thru di halaman Laboratorium Kesehataan Daerah (LABKESDA) Kota Tangerang, Banten, Senin (6/4/2020). Berdasarkan data pemerintah hingga Senin (6/4/2020) terkonfirmasi positif COVID-19
ANTARA FOTO/Fauzan/wsj.
Petugas medis menunjukkan alat swab spesimen saat swab test secara drive thru di halaman Laboratorium Kesehataan Daerah (LABKESDA) Kota Tangerang, Banten, Senin (6/4/2020). Berdasarkan data pemerintah hingga Senin (6/4/2020) terkonfirmasi positif COVID-19 di Banten mencapai 187 kasus.

PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) berhasil membukukan penjualan sebesar Rp 331 miliar sepanjang Januari-Mei 2021. Capaian itu naik 366 % secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 71,02 miliar. Di mana, produk in vitro berupa antigen test jadi penyumbang terbesar penjualan.

Selanjutnya, produk Abbott lainnya seperti Reagen dan Mesin plasma yaitu Terumo juga berkontribusi terhadap penjualan tahun ini. IRRA optimis target pertumbuhan 80% hingga 100% bisa diraih tahun ini. Optimisme emiten peralatan dan perlengkapan medis berteknologi tinggi (HiTech Healthcare Solutions) tersebut didukung kinerja positif lima bulan pertama tahun ini.

Direktur Utama PT Itama Ranoraya Tbk Heru Firdausi Syarif  menjelaskan, semester pertama tahun ini penjualan didominasi segmen ritel (Non-APBN/APBD), sekaligus yang membuat pertumbuhan naik signifikan.

Dia menjelaskan, pihaknya mulai memperkuat segmen ritel atau non pemerintah untuk memperbesar pangsa pasar produk, sekaligus diversivikasi segmen pelanggan yang lebih solid. Sejak kuartal keempat 2021 emiten mulai masuk ke pelanggan Non-APBN/APBD, baik swasta maupun ritel. Termasuk membuka kerjasama dengan layanan kesehatan sebagai channel distribusi produk.

“Ini yang membuat lonjakan penjualan di semester I-2021. Segmen swasta dan ritel relatif merata secara kuartalan, berbeda dengan segmen pemerintah yang biasanya mulai terlihat di kuartal III dan puncaknya kuartal IV,” ungkap Heru dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (23/6).

Sebelumnya, pelanggan IRRA mayoritas institusi pemerintah seperti untuk program imunisasi, pengadaan peralatan medis di berbagai rumah sakit pemerintah. Itu membuat perolehan pendapatan secara kuartalan baru terdistribusi di kuartal III dan IV tahun lalu. Tahun lalu, porsi penjualan dari order pemerintah sangat besar.

Kenaikan yang cepat pada segmen ritel salah satunya didukung produk seperti Swab Antigen Test yang saat ini menjadi convenience goods (barang konsumen) yang dikonsumsi secara reguler. Ditambah lagi, status produk Swab Antigent Test milik IRRA dengan merek Panbio sebagai produk rekomendasi WHO karena akurasi hasilnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...