The Fed Pastikan Arah Kebijakan, Harga Emas Antam Naik Tipis

Intan Nirmala Sari
24 Juni 2021, 09:03
Karyawan menunjukkan kepingan harga emas di Toko Mas International, Pasar Mayestik, Jakarta, Selasa (3/11/2020). Harga jual logam mulia PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada perdagangan hari ini naik Rp.10.000 ke level Rp.1.004.000.
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/hp.
Karyawan menunjukkan kepingan emas di Toko Mas International, Pasar Mayestik, Jakarta, Selasa (3/11/2020). Harga jual logam mulia PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada perdagangan hari ini naik Rp.10.000 ke level Rp.1.004.000.

Harga emas PT Aneka Tambang Tbk naik Rp 2.000 per gram ke level Rp 932 ribu per gram pada perdagangan pagi ini. Mengutip laman Logam Mulia, harga buyback atau pembelian kembali emas Antam hanya naik Rp 1.000 per gram menjadi Rp 828 ribu per gram pada Kamis (24/6).

Sementara itu, melansir Bloomberg pada perdagangan pagi ini, harga emas commodity exchange (Comex) untuk kontrak Agustus 2021 turun 0,25% ke level US$ 1.778,9 per troy ons. Sedangkan untuk emas spot (XAUUSD) naik 0,04% ke level US$ 1.779 per troy ons. Adapun untuk indeks dolar AS spot naik tipis 0,01% ke level 91,8.

Melansir Reuters, harga emas sedikit terangkat berkat pernyataan Gubernur Bank Sentral AS (The Fed) Jerome Powell. Dia mengatakan kalau inflasi tidak akan menjadi satu-satunya penentu keputusan The Fed dalam menentukan arah kebijakan moneternya. Itu termasuk rencana untuk menaikkan suku bunga acuan lebih awal.

Pernyataan tersebut berhasil menenangkan pelaku pasar yang khawatir kalau kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) bakal diperketat dalam waktu dekat.

Direktur perdagangan logam High Ridge Futures David Meger menyimpulkan bahwa The Fed tetap bergerak menaikkan suku bunga acuan dan mengurangi belanja obligasi secepatnya.

“Kami jelas berdagang di lingkungan yang sangat akomodatif dan akan menopang harga emas. Secara keseluruhan masih terlalu dini untuk mulai menyebutkan pengurangan belanja aset dan kenaikan suku bunga,” kata Meger.

 

Sementara itu, pergerakan harga emas masih diuntungkan pelemahan dolar AS. Kondisi tersebut berhasil meningkatkan daya tarik emas bagi pemegang mata uang lainnya.

Analis Quantitative Commodity Research Peter Fertig mencatat, harga emas telah mencapai titik terendah dari aksi jual pekan lalu.

Sedangkan Analis TD Securities menyatakan bahwa harga pasar emas mengacu pada sinyal The Fed yang hawkish, serta tren inflasi yang kemungkinan terdistorsi selama berbulan-bulan. Kondisi tersebut berpotensi menghambat sentimen positif bagi pergerakan harga emas saat ini.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...