Inggris Larang Binance Layani Transaksi Uang Kripto
Regulator keuangan Inggris telah memerintahkan Binance untuk menghentikan semua aktivitasnya. Salah satu bursa cryptocurrency (mata uang kripto) terbesar di dunia itu diminta untuk mengatur dan mengeluarkan pernyataan kepada konsumen bahwa platform sedang dalam pengawasan global.
"(Binance) Tidak boleh tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari FCA, melakukan aktivitas yang diatur dengan segera," bunyi pemberitahuan Financial Conduct Authority (FCA) pekan lalu, dilansir dari Reuters Minggu (27/6). Sayangnya, Binance tidak mengkonfirmasi permintaan tersebut.
Meskipun perdagangan mata uang kripto tidak diatur secara langsung di Inggris, namun penawaran layanan seperti perdagangan derivatif mata uang kripto memerlukan izin otorisasi.
FCA telah menginfokan Binance bahwa per 30 Juni bursa uang kripto tersebut harus menampilkan pemberitahuan yang menyatakan “Binance Market Limited Tidak Diizinkan Untuk Melakukan Aktivitas Apapun di Inggris” pada situs web dan saluran media sosialnya.
Tak hanya itu, Binance juga diminta untuk mengamankan dan menyimpan semua catatan yang berkaitan dengan investor kripto Inggris. Selain itu, bursa juga perlu menginfokan FCA bahwa permintaan regulator tersebut telah dilakukan sebelum 2 Juli 2021.
Sementara itu, regulator belum menjelaskan alasannya bertindak tegas terhadap Binance. Sebelumnya, bursa kripto raksasa tersebut menyatakan akan mengambil kewajiban hukum secara sangat serius dan terlibat dengan regulator dan penegak hukum secara kolaboratif.
Popularitas uang kripto di Inggris meningkat beberapa waktu terakhir. Menyikapi kondisi tersebut, FCA justru meningkatkan pengawasannya terhadap perdagangan cryptocurrency.
Sejak Januari 2021 FCA telah mewajibkan semua perusahaan yang menawarkan layanan terkait cryptocurrency untuk mendaftar dan menunjukkan kepatuhan terhadap aturan anti pencucian uang. Namun awal bulan ini dikatakan bahwa hanya lima perusahaan yang telah mendaftar, dan mayoritas belum patuh.
Di sisi lain, pekan lalu regulator Jepang mengatakan bahwa Binance beroperasi di negara itu secara ilegal. Kabar tersebut diposting di situs web Badan Layanan Keuangan Jepang.
Bulan lalu, Bloomberg melaporkan bahwa pejabat dari Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) dan Internal Revenue Service yang menyelidiki pencucian uang dan pelanggaran pajak telah mencari informasi dari individu yang memiliki wawasan tentang bisnis Binance.
Sedangkan April 2021, regulator keuangan Jerman BaFin memperingatkan bursa berisiko didenda karena menawarkan token digital tanpa prospektus investor.
Melansir Yahoo Finance, bank-bank terkemuka seperti Barclays telah memblokir nasabahnya sehingga tidak dapat melakukan transaksi uang kripto, seperti mentransfer. Begitu juga dengan Monzo dan Starling. Menurut laporan, lembaga-lembaga Inggris menghentikan layanan transaksi uang kripto di tengah kekhawatiran aksi pencucian uang.
Perwakilan Starling menyatakan langkah tersebut bersifat sementara untuk melindungi pelanggan. Mereka juga akan membuka kembali layanan kripto setelah dapat melakukan pemeriksaan tambahan untuk transakis transfer ke pertukaran kripto.
Orang-orang di Inggris telah kehilangan lebih dari £ 60 juta di tahun lalu akibat penipuan investasi media social. Laporan menunjukkan, hampir setengah dari penipuan itu melibatkan cryptocurrency. Langkah terkait tentang cryptocurrency.
Gubernur Bank Sentral Inggris (BoE) Andrew Bailey, sebelumnya menyebut uang kripto "berbahaya." Sikap tersebut sudah dia tunjukkan sejak Maret 2020. Bahkan dia mengingatkan kepada pemegang bitcoin (BTC) untuk bersiap kehilangan semua uangnya.