Pandemi Pukul Bisnis Konstruksi, Laba Kuartal I Jasa Marga Anjlok 72%

Intan Nirmala Sari
28 Juni 2021, 22:31
jasa marga, kinerja jasa marga, Laporan keuangan JSMR
ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/hp.
Petugas Jasa Marga berjaga di sekitar Tol Layang MBZ (Mohamed Bin Zayed) saat penutupan di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (6/5/2021) dini hari. Penutupan sementara Tol Layang MBZ 6-18 Mei untuk membatasi pergerakan masyarakat guna memutus rantai penyebaran wabah COVID-19.

PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menderita penurunan pendapatan Rp 686 miliar menjadi Rp 3,49 triliun di kuartal I-2021. Capaian tersebut merosot 19,64% dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 4,18 triliun. Kondisi tersebut turut menyeret laba perusahaan turun lebih dari 70% di periode Januari-Maret 2021.

Melansir keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (28/6) penurunan paling dalam terjadi pada pendapatan konstruksi yang terjun 96,05% menjadi Rp 736,73 miliar dari Rp 1,4 triliun. Padahal, segmen bisnis itu berkontribusi sekitar 21% terhadap total pendapatan Jasa Marga sepanjang Januari-Maret 2021.

Sementara itu, pendapatan tol yang berkontribusi 72% terhadap total pendapatan tumbuh tipis 0,35% menjadi Rp 2,54 triliun secara tahunan (yoy). Adapun untuk pendapatan usaha lainnya naik 6,4% menjadi Rp 215 miliar.

Di sisi lain, beban pokok pendapatan Jasa Marga menunjukkan perbaikan dibandingkan tahun lalu. Total beban pokok pendapatan tercatat turun 23,02% menjadi Rp 1,84 triliun. Seiring turunnya pendapatan kinerja, beban konstruksi juga mencatatkan penurunan hingga 48,9% menjadi Rp 730,3 miliar. Sedangkan beban tol dan usaha lainnya naik 16% menjadi Rp 1,11 triliun.

Berkaca dari kinerja Januari-Maret 2021 tersebut, perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut harus membukukan penurunan laba sebanyak 72,6%. Di mana, laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada entitas induk per Maret 2021 menjadi Rp 161,84 miliar atau merosot dari catatan periode yang sama 2019 yakni Rp 587,93 miliar.

Sementara itu, total aset Jasa Marga untuk periode Januari-Maret 2021 tercatat tumbuh 1,5% menjadi Rp 105,66 triliun. Dengan komposisi, Rp 94,21 triliun atau setara 89% merupakan aset tidak lancar. Sedangkan sisanya Rp 11,45 triliun merupakan aset lancar atau 10,9% terhadap total aset perusahaan.

Melansir RTI, pada perdagangan Senin (28/6) harga saham JSMR ditutup koreksi 5,98% ke level Rp 3.300 per saham. Sepanjang tahun ini (year to date/ytd) saham indeks LQ45 tersebut sudah terkoreksi sebanyak 28,73%.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...