Perusahaan BUMN Kliring Berjangka Mulai Garap Perdagangan Aset Kripto

Intan Nirmala Sari
29 Juni 2021, 19:30
aset kripto, KBI, Kliring Berjangka Indonesia, Kinerja KBI 2020, Kinerja KBI, uang kripto, BUMN
KBI
Kliring Berjangka Indonesia

PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) berencana memacu transformasi dan inovasi bisnis ke bidang perdagangan aset kripto. Langkah tersebut bagian dari upaya menjaga kinerja perusahaan tetap positif di tengah pandemi Covid-19.

Sepanjang tahun lalu, KBI mencetak kenaikan pendapatan 36,9% menjadi Rp 154 miliar. Berkat kinerja tersebut, perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu mencatatkan kenaikan laba bersih 31,98% menjadi Rp 66,4 miliar di akhir 2020.

Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi menyatakan, kinerja positif selama pandemi 2020 memberikan optimisme perusahaan untuk meraih hasil serupa di tahun ini. Untuk itu, berbagai transformasi dan inovasi terus dilakukan.

Dia mengklaim, berbagai inisiasi bisnis baru saat ini sudah mulai berjalan. Salah satunya peran KBI sebagai lembaga kliring perdagangan timah dalam negeri, yang berjalan beberapa waktu lalu.

“Berbagai inisiasi bisnis baru tengah dalam persiapan, seperti peran KBI sebagai lembaga kliring pasar fisik emas digital serta lembaga kliring berjangka di perdagangan aset kripto,” ujar Fajar dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/6).

Adapun langkah transformasi yang dilakukan KBI meliputi transformasi bisnis, transformasi sumber daya manusia. Ada juga inovasi dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk peningkatan layanan kepada pemangku kepentingan.

KBI merupakan lembaga kliring penjaminan dan penyelesaian transaksi di perdagangan berjangka komoditi. Perusahaan plat merah tersebut juga mengelola bisnis kliring penjaminan dan penyelesaian transaksi fisik untuk komoditas timah murni batangan. Selain itu, perusahaan juga menjadi pusat registrasi untuk aktivitas resi gudang (RG).

Pada bisnis Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) sepanjang 2020, volume transaksi di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) yang dikliringkan di KBI mencapai 9,4 juta lot. Capaian tersebut terdiri dari volume transaksi kontrak sistem perdagangan alternatif sebanyak 7,76 juta lot. Sedangkan untuk kontrak primer mencapai 1,67 juta lot.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...