Harga Batubara Naik, Bumi Resources Masih Merugi Rp 168 Miliar

Intan Nirmala Sari
1 Juli 2021, 08:43
Bakrie
KATADATA/Bernard Chaniago

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) masih membukukan rugi sekitar Rp 168,4 miliar di tengah tren kenaikan harga batubara periode Januari-Maret 2021. Meskipun merugi, nilainya lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Masih negatif karena faktor non-batubara,” kata Dileep dalam keterangan resminya kepada Katadata.co.id, Rabu (30/6).

Advertisement

Emiten Grup Bakrie itu membukukan rugi untuk periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebanyak US$ 11,7 juta atau setara Rp 168,4 miliar. Angka tersebut membaik sekitar 67% dibandingkan capaian tahun sebelumnya yakni rugi US$ 35,1 juta.

Director & Corporate Secretary BUMI Dileep Srivastava mengatakan, kondisi pandemi saat ini telah berdampak pada kinerja sektor pertambangan. Meskipun begitu, perusahaan Bumi Resources mengklaim dapat menjaga kegiatan operasional mendekati normal.

Pada kuartal I-2021 produksi BUMI diketahui turun 7% menjadi 19,3 metrik ton (MT) dibandingkan 20,8 MT secara tahunan (yoy). Meskipun begitu, harga jual rata-rata meningkat 8% dari US$ 49 per ton di 2020, menjadi US$ 53,1 per ton di kuartal I-2021.

Untuk target akhir 2021, BUMI mematok produksi batubara tumbuh 85 MT hingga 89 MT. Adapun untuk harga perkiraan rata-rata batubara tahun ini diprediksi di rentang US$ 53 per ton hingga US$ 56 per ton.

Peningkatan tersebut sejalan dengan pemulihan harga batubara global dan tren bullish (kenaikan) saat ini. Kondisi tersebut dipicu ketidakseimbangan pasokan dan membawa harga batubara ke level tertinggi dalam 10 tahun.

“Harga rata-rata penjualan meningkat sebesar 8%, dengan beban pokok pendapatan 12% lebih rendah diikuti penurunan pendapatan sebesar 3%,” ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement