Dolar AS Naik, Harga Emas Hari Ini Cenderung Tertekan

Intan Nirmala Sari
5 Juli 2021, 08:59
Petugas menunjukkan imitasi harga emas logam mulia produk PT Aneka Tambang (Antam) yang dipamerkan di gerai Antam dalam sebuah pameran di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (9/9).
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Petugas menunjukkan imitasi emas logam mulia produk PT Aneka Tambang (Antam) yang dipamerkan di gerai Antam dalam sebuah pameran di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (9/9).

Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) awal pekan ini dibuka turun Rp 1.000 per gram menjadi Rp 941 ribu per gram. Mengutip laman Logam Mulia, harga buyback atau pembelian kembali emas Antam juga turun Rp 1.000 per gram ke Rp 836 ribu per gram pada Senin (5/7).

Sementara itu, melansir Bloomberg pada perdagangan pagi ini, harga emas commodity exchange (Comex) untuk kontrak Agustus 2021 naik 0,29% ke level US$ 1.788,4 per troy ons. Sedangkan untuk emas spot (XAUUSD) naik 0,10% ke level US$ 1.789 per troy ons. Adapun untuk indeks dolar AS spot turun 0,12% ke level 92,33.

Mengutip Reuters, harga emas yang melemah tipis di awal pekan mendapat tekanan dari kenaikan indeks dolar Amerika Serikat (AS). Sementara itu, investor masih menunggu lebih banyak data ekonomi AS untuk melihat arah kebijakan Bank Sentral AS (The Fed) lebih lanjut.

Indeks dolar AS perkasa akan menekan daya tarik aset lindung nilai atau safe haven seperti emas, karena biaya kepemilikan akan menjadi lebih mahal. Begitu juga dengan kebijakan suku bunga naik akan meredupkan pamor logam kuning tersebut, karena investor lebih tertarik melirik aset dengan imbal hasil (return) yang lebih tinggi, seperti saham.

Di samping itu, sepanjang Juni 2021 perusahaan AS mencatatkan kenaik tertinggi dalam mempekerjakan pekerja. Di mana, perusahaan menaikkan upah dan menawarkan insentif untuk bisa menarik jutaan pengangguran Amerika.

Laporan ketenagakerjaan AS yang positif, dinilai bakal memperkuat fokus investor terhadap prospek data ekonomi AS dan langkah kebijakan The Fed selanjutnya. Pelaku pasar meyakini pemulihan ekonomi masih kuat di tengah kekhawatiran inflasi yang naik terus menerus.

Sementara itu, para spekulan mulai mengurangi posisi beli bersih mereka pada emas Comex dalam sepekan terakhir. Menurut data Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS, mereka cenderung meningkatkan posisi beli bersih untuk perak.

Kepala strategi komoditas di TD Securities Bart Melek menilai tingkat vaksinasi cenderung lebih rendah di beberapa bagian AS. Kondisi itu meyakinkan beberapa investor bahawa The Fed akan berhati-hati dalam menaikkan suku bunga dan mendukung harga emas di jangka panjang.

“Namun, dalam waktu dekat, emas akan menemui level teknis resisten (level atas) di ksiaran US$ 1.790 per troy ons dan kembali lesu sampai ada beberapa data ekonomi lainnya,” kata Melek, Jumat (2/7).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...