Agen Reksadana Raiz Invest Incar Posisi Penting di Investasi Kripto RI

Intan Nirmala Sari
5 Juli 2021, 16:52
Raiz Invest kripto
Raiz Invest Indonesia

Mengincar peluang yang belum banyak digarap di industri kripto Indonesia, PT Raiz Invest Indonesia (Raiz Invest) mengaku sedang melakukan penjajakan untuk menjadi depository untuk Bursa Kripto Tanah Air. Pembicaraan sudah dilakukan dengan PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI). Perusahaan juga tengah mempelajari blue print terkait rencana pelaksanaan Bursa Kripto yang bakal dirilis Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Pertumbuhan komunitas kripto dipandang semakin pesat, di mana periode kuartal 2019-2020 pertumbuhannya hanya 10%. Namun, di periode kuartal pertama 2020-2021 sudah melesat menjadi 200%, dengan pedagang aktif (active trader) lebih dari 50.000 per pekan.

Selain itu, volume perdagangan harian juga meningkat menjadi US$ 25 juta selama periode 2020-2021. Di mana, pengguna aplikasi kripto Indonesia umumnya berusia 18-34 tahun.

Aplikasi agen penjual reksadana Raiz Invest pertama kali dirilis di Australia. Induk usahanya Raiz Invest Limited yang terdaftar di bursa efek Australia (ASX) dan diawasi oleh Australian Securities and Investments Commission (ASIC) sudah lebih dulu menjadi kustodian di ekosistem kripto Australia per 4 Desember 2019.

Kustodian merupakan lembaga yang membantu dan bertanggung jawab mengurusi administrasi, mengamankan, serta mengawasi aset keuangan dari suatu perusahaan ataupun perorangan. CEO Raiz Invest Fahmi Arya Wicaksana menjelaskan, peran tersebut akan dipegang oleh depository pada Bursa Kripto mendatang.Dia menambahkan, ekosistem kripto di Australia sudah cukup matang, di mana Raiz Invest Limited berperan sebagai kustodian dan juga market place (pedagang aset).

“Berbekal dari sistem dasar yang kami punya dari Australia, untuk itu kami mengajukan untuk menjadi depository,” kata Fahmi saat dihubungi Katadata.co.id, Senin (5/7).

Sebelumnya, Kepala Bappebti Indrasari Wisnu Wardhana menargetkan bursa aset kripto bisa beroperasi di 2021. Regulator juga tengah menyiapkan lembaga kliring dan depository (tempat penyimpanan aset) untuk mendukung ekosistem mata uang kripto Tanah Air.

“Bursa sedang dalam proses, target kami dari Bappebti paling lambat akhir 2021 sudah ada bursanya dan sudah berjalan,” kata Wisnu dalam diskusi daring Mengelola Demam Aset Kripto, bulan lalu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...