Didukung Data Amerika, Harga Emas Kian Mendekati US$ 1.800
Harga emas PT Aneka Tambang Tbk kembali turun Rp 2.000 per gram menjadi Rp 939 ribu per gram. Mengutip laman Logam Mulia, harga buyback atau pembelian kembali emas Antam juga turun Rp 2.000 per gram ke Rp 834 ribu per gram pada Selasa (6/7).
Sementara itu, melansir Bloomberg pada perdagangan pagi ini, harga emas commodity exchange (Comex) untuk kontrak Agustus 2021 naik 0,88% ke level US$ 1.799 per troy ons. Sedangkan untuk emas spot (XAUUSD) naik 0,39% ke level US$ 1.798,7 per troy ons. Adapun untuk indeks dolar AS spot turun 0,03% ke level 92,18.
Mengutip Reuters, pergerakan harga emas semakin mendekati level US$ 1.800 per troy ons. Hal tersebut didukung indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang lesu. Sementara itu, investor masih menunggu risalah pertemuan kebijakan Bank Sentral AS (The Fed) untuk melihat arah kebijakan moneter ke depan.
Indeks dolar AS sempat mengalami tekanan di awal pekan ini, karena tertekan oleh laporan penggajian tenaga kerja AS yang lebih lemah. Alhasil, indeks dolar AS yang lesu menjadikan biaya kepemilikan emas menjadi lebih murah dan memicu aksi beli di pasar.
“Pengaruh The Fed yang cenderung hawkish baru-baru ini mulai berkurang. Di mana sejumlah pejabat The Fed ikut menenangkan pasar,” kata Manajer Philip Futures Avtar Sandu dalam catatannya, Senin (6/7).
Selanjutnya, Sandu memperkirakan harga emas masih akan bergerak pada kisaran support (harga bawah) US$ 1.750 per troy ons. Sedangkan untuk resistance (harga atas) di kisaran US$ 1.800 per troy ons.
Nilai pada emas perhiasan dan emas untuk investasi berbeda. Hal tersebut bergantung pada tingkat gramasi dan kandungan emas murni pada produk tersebut. Umumnya, emas batangan dipilih untuk investasi, karena semakin besar gramasi semakin baik harga yang diperoleh atau mendekati pergerakan harga emas global.
