Tingginya Kasus Kematian Covid-19 Bakal Menekan Gerak IHSG Hari Ini
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi masih akan melanjutkan pelemahan pada perdagangan Rabu (28/7), seiring masih tingginya kasus Covid-19. Namun, potensi kenaikan indeks untuk jangka pendek masih terbuka, didukung rilis kinerja emiten di semester pertama tahun ini.
Pada perdagangan kemarin (27/7) IHSG ditutup melemah 0,15% menyentuh level 6.097. Di mana investor asing mencatatkan aksi beli Rp 45,95 miliar di seluruh market. Hingga penutupan, diketahui sebanyak 290 saham mencatatkan penurunan, 198 mengalami kenaikan dan 167 saham stagnan.
Analis MNC Sekuritas Edwin Sebayang memprediksi tekanan jual di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan terjadi pada perdagangan hari ini. Kondisi tersebut menyusul turunnya indeks saham di beberapa negara serta harga komoditas seperti emas, nikel dan timah.
"Itu menjadi sentimen negatif penekan IHSG pada perdagangan hari ini, di tengah rekor kasus kematian baru Covid-19 di Indonesia," kata Edwin dalam keterangan tertulisnya, hari ini (28/7).
Indonesia masih berjuang menangani perkembangan kasus Covid-19. Kemarin (27/8) angka kematian baru akibat Covid-19 menyentuh rekor tertinggi di dunia yakni 2.069 jiwa dinyatakan meninggal dunia. Jumlah tersebut melampaui angka kematian baru di India yakni 298 jiwa dan Brazil 1.249 jiwa.
Berkaca dari kondisi tersebut, Edwin memprediksi IHSG bergerak di rentang 6.050 hingga 6.142. Adapun saham pilihan untuk hari ini yakni MTDL dengan target harga Rp 3.700, BRPT Rp 950, ERAA Rp 655, ACST Rp 314, dan SILO Rp 10.175.
