Menanti Data Tenaga Kerja AS, Harga Emas Awal Pekan Dibuka Stagnan

Intan Nirmala Sari
2 Agustus 2021, 10:43
Karyawan menunjukan harga emas batangan di Butik Emas Antam, Kebon Sirih, Jakarta, Senin (18/1/2021). Harga emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada Senin (18/1) berada pada posisi Rp 944.000 per gram atau turun Rp4.000 dari perdagangan akhir pekan lalu.
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.
Karyawan menunjukan emas batangan di Butik Emas Antam, Kebon Sirih, Jakarta, Senin (18/1/2021). Harga emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada Senin (18/1) berada pada posisi Rp 944.000 per gram atau turun Rp4.000 dari perdagangan akhir pekan lalu.

Pergerakan harga emas pekan ini bergantung pada perkembangan data tenaga kerja bulanan Amerika Serikat (AS). Harga emas PT Aneka Tambang Tbk awal pekan ini dibuka stagnan pada level Rp 948 ribu per gram. Mengutip laman Logam Mulia, harga buyback atau pembelian kembali emas Antam juga bertahan di Rp 843 ribu per gram pada Senin (2/8).

Sementara itu, melansir Bloomberg pada perdagangan pagi ini, harga emas commodity exchange (Comex) untuk kontrak Desember 2021 turun 0,12% ke level US$ 1.815 per troy ons. Sedangkan untuk emas spot (XAUUSD) naik 0,12% ke level US$ 1.812 per troy ons. Adapun untuk indeks dolar AS spot turun 0,03% ke 92,15.

Melansir Reuters, pergerakan harga emas global awal pekan ini mengalami penurunan tipis. Adapun sentimen yang bakal mewakili pergerakan harga emas ke depan terkait data tenaga kerja bulanan di AS

Pekan lalu, Presiden The Fed untuk St.Louis James Bullard mengatakan kalau bank sentral AS (The Fed) harus mulai mengurangi US$ 120 miliar pembelian obligasi di musim gugur. Prediksinya, program belanja obligasi The Fed akan berakhir di awal 2022 dan memberikan ruang untuk kenaikan suku bunga acuan jika diperlukan.

Sebelumnya Gubernur The Fed Jerome Powell menyatakan pemulihan ekonomi AS masih sesuai jalur, meskipun terjadi peningkatan kasus Covid-19. Meskipun, kenaikan jumlah kasus varian Delta berpotensi membebani pasar tenaga kerja AS. Untuk itu, The Fed memastikan bahwa pertimbangan untuk menaikkan suku bunga acuan masih jauh dari perkiraan.

“Emas masih terlihat kuat pada level ini dan fakta bahwa The Fed tidak benar-benar mengubah arah pembelian aset atau kenaikan suku bunganya, sehingga menambah kekuatan pasar emas,” kata Ahlo strategi pasar senior di RJO Futures Bob Haberkorn Jumat (30/7).

Nilai pada emas perhiasan dan emas untuk investasi berbeda. Hal tersebut bergantung pada tingkat gramasi dan kandungan emas murni pada produk tersebut. Umumnya, emas batangan dipilih untuk investasi, karena semakin besar gramasi semakin baik harga yang diperoleh atau mendekati pergerakan harga emas global.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...