Harga Emas Fluktuatif Sepekan di Tengah Penantian Sinyal The Fed

Intan Nirmala Sari
13 Agustus 2021, 06:45
harga emas, investasi emas, amerika serikat, the federal reserve, berita terkini, investasi
123rf.com/bee32
Ilustrasi harga emas

Pergerakan harga emas di sisa tahun ini berpotensi terganjal tren kenaikan dolar Amerika Serikat (AS). Sinyal Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) untuk mempercepat pengetatan kebijakan pelonggaran moneter menjadi salah satu pendorong naiknya dolar AS.

Sepanjang 2021 harga emas spot cenderung mengalami penurunan. Itu sejalan dengan sinyal Bank Sentral AS (The Fed) untuk menaikkan suku bunga acuannya dan melakukan pengetatan kebijakan moneter atau tapering. Kebijakan tapering cenderung berdampak negatif terhadap harga emas.

Division Manager Royal Trust Futures Suluh Adil Wicaksono memprediksi harga emas tahun ini tertahan oleh penguatan dolar AS. Pekan lalu, data AS menunjukkan non-farm payroll (NFP) tumbuh 943 ribu per Juli 2021 atau di atas ekspektasi pasar. Kondisi tersebut memperkuat spekulasi The Fed untuk mengurangi program stimulusnya.

“Meski sempat terkoreksi, harga emas fisik masih akan bisa naik mengikuti harga emas spot,” kata Suluh kepada Katadata.co.id, Senin (9/8).

Menurut dia, momentum penurunan harga emas saat ini bisa dimanfaatkan untuk investasi emas, di mana investor bisa mulai melakukan aksi beli. Adapun level ideal untuk melakukan pembelian emas Antam berada di kisaran Rp 900 ribu per gram, dengan pecahan yang lebih besar. Hingga akhir tahun, harga emas Antam berpeluang menuju Rp 945 ribu per gram.

“Meskipun level pernah disentuh, itu masih jadi target akhir tahun kami, walaupun peluangnya kecil karena faktor dolar AS. Potensi ke Rp 1 juta per gram juga semakin berat,” ujarnya.

Awal pekan ini Harga emas PT Aneka Tambang Tbk sempat merosot Rp 10.000 ke level Rp 921 ribu per gram. Sementara harga emas commodity exchange (Comex) untuk kontrak Desember 2021 turun 1,37% ke level US$ 1.739 per troy ons. Adapun harga emas spot (XAUUSD) turun 1,3% ke level US$ 1.740 per troy ons.

Sempat merosot dalam, jelang akhir pekan harga emas mulai menunjukkan peningkatan. Untuk harga emas Antam pada perdagangan Kamis (12/8) tercatat naik Rp 7.000 per gram dan harga emas global yang sempat menembus level US$ 1.800 per troy ons kemarin.

Melansir Reuters, harga emas berhasil rebound (naik) usai data harga konsumen atau inflasi AS Juli 2021 naik ke level tertinggi dalam 13 tahun terakhir. Hal tersebut berhasil meredakan kekhawatiran pasar terkait potensi The Fed untuk mempercepat pengetatan moneternya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...