Modal Asing Rp 5,5 Triliun Lepas dari Indonesia dalam Sepekan Terakhir

Abdul Azis Said
13 Agustus 2021, 20:45
modal asing, bank indonesia, tapering off, dolar AS
ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Warga menukarkan mata uang dolar AS di sebuah gerai money changer, Jakarta, Jumat (28/2/2020). Nilai tukar Rupiah pada Jumat (28/2/2020) sore, bergerak melemah menjadi Rp14.420 per dolar AS, yang disebabkan kekhawatiran pasar terhadap dampak virus corona kepada ekonomi global.

Bank Indonesia mencatat Rp 5,49 triliun modal asing keluar dari pasar keuangan Indonesia sepanjang periode 9-13 Agustus 2021. Lepasnya modal asing tersebut seiring dengan pelemahan nilai tukar rupiah sepekan akibat menguatnya sinyal pengetatan moneter atau tapering off dari Bank Sentral AS alias The Fed, serta perpanjangan PPKM Level 1-4 di Tanah Air.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Erwin Haryono merincikan, terdapat aksi jual dari investor asing di pasar surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 4,33 triliun. Sedangkan di pasar saham, modal asing tercatat keluar senilai Rp 1,16 triliun.

"Berdasarkan data settlement, sejak awal 2021, terdapat non-residen beli neto sebesar Rp 13,77 triliun," kata Erwin dalam keterangan resminya, Jumat (13/8).

Sementara itu, tingkat premi risiko investasi atau credit default swap (CDS) Indonesia lima tahun pada pekan kedua Agustus menjadi 73,89 bps per 12 Agustus. Sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun naik ke level 6,33% seiring kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS (US Treasury) 10 tahun secara terbatas ke level 1,36%.

Rupiah bergerak melemah dalam sepekan terakhir, setelah akhir Juli hingga awal Agustus berada di fase penguatan. Akhir pekan ini (13/8), rupiah ditutup melemah 0,24% ke level Rp 14.388 per dolar AS, dibandingakn penutupan pekan lalu yakni Rp 14.353 per dolar AS.

Gejolak pelemahan rupiah sepekan terakhir dipengaruhi sentimen eksternal. Wacana tapering off alias pengetatan stimulus The Fed semakin kencang. Hal itu didukung rilis sejumlah data ekonomi AS pekan ini yang mengindikasikan adanya pemulihan ekonomi di Negeri Paman Sam.

Departemen Ketenagakerjaan AS beberapa hari lalu merilis data klaim pengangguran yang mengalami penurunan. Klaim pengangguran pekan kedua Agustus 2021 tercatat 375 ribu klaim. Angka tersebut menjadi yang terendah ketiga sejak akhir Maret 2020.

Sepekan sebelumnya, pemerintah AS juga merilis penambahan tenaga kerja baru sepanjang Juli yang juga menunjukkan perbaikan. Biro Statistik Departemen Ketenagakerjaan AS melaporkan, terdapat penambahan 943 ribu pekerja baru di sektor non-pertanian bulan lalu. Capaian tersebut merupakan yang tertinggi sejak Agustus 2020.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...