PayPal Ekspansi ke Inggris Tawarkan Layanan Produk Kripto
Perusahaan pembayaran online Amerika Serikat (AS), PayPal umumkan layanan mata uang kripto cryptocurrency di Inggris. Dengan begitu, masyarakat Negeri Ratu Elizabeth bisa menahan dan menjual mata uang digitalnya mulai pekan ini.
Langkah tersebut sekaligus menandai ekspansi global pertama dari produk kripto PayPal. Perusahaan pembayaran tersebut sudah membuka transaksi untuk blockchain, kripto, dan mata uang digital sejak Oktober tahun lalu.
“Ini berjalan sangat baik di AS. Kami berharap itu juga akan berhasil di Inggris,” kata Manajer Umum PayPal Jose Fernandez da Ponte dilansir dari CNBC Internasional, Senin (23/8).
Fitur kripto PayPal memungkinkan pelanggan membeli atau menjual Bitcoin, Bitcoin Cash, Ethereum, atau Litecoin hanya dengan 1 poundsterling atau sekitar Rp 19.700. Selain itu, pengguna PayPal bisa melihat pembaruan harga uang kripto secara langsung atau real time, serta terdapat konten edukasi terkait pasar kripto.
Untuk memberikan layanan beli dan jual kripto di Inggris, PayPal mengandalkan Paxos selaku perusahaan mata uang digital New York. Perusahaan pembayaran online tersebut juga telah terlibat dengan regulator Inggris untuk meluncurkan layanan kripto tersebut. Juru bicara pengawas layanan keuangan Inggris, yakni Otoritas Perilaku Keuangan belum bisa dimintai komentar terkait pernyataan PayPal tersebut.
Layanan kripto PayPal mirip dengan layanan dari perusahaan teknologi keuangan fintech Inggris, Revolut. Seperti halnya Revolut, pengguna PayPal tidak dapat memindahkan kepemilikan kripto mereka di luar aplikasi. Namun, Revolut baru-baru ini mulai menguji fitur yang memungkinkan penggunanya menarik Bitcoin ke dompet pribadi mereka.
“Token dan koin telah tersedia untuk sementara waktu, Anda harus menjadi pengguna mumpuni untuk dapat mengaksesnya. Memiliki itu (layanan kripto) di platform menjadi kesempatan yang sangat bagus,” kata da Ponte.
Masuknya PayPal ke industri kripto bertujuan untuk mempermudah orang berpartisipasi di pasar uang digital tersebut. Sistem pembayaran menjadi salah satu pilihan banyak perusahaan keuangan besar untuk masuk ke industri mata uang kripto.
Meningkatnya kertarikan perusahaan pembayaran akan industri kripto tersebut tidak terlepas dari kekhawatiran akan volatilitas harga, perlindungan konsumen, serta risiko pencucian. Hal tersebut tercermin dari beberapa perusahaan besar yang masuk ke pasar cryptocurrency seperti Mastercard, Tesla dan Facebook belakangan ini.
PayPal optimistis mata uang digital akan mengambil peran lebih besar dalam e-commerce dalam jangka panjang. Awal tahun ini, PayPal mulai mengizinkan konsumen AS menggunakan kripto untuk membayar jutaan pedagang online secara global. Perusahaan juga memperluas pembelian dan penjualan kripto ke Venmo, dompet seluler populernya.
“Kami jelas memiliki ambisi untuk terus memperluas jangkauan produk di AS, Inggris, dan pasar lainnya,” kata da Ponte.
Di samping itu, da Ponte menyatakan kalau pihaknya akansangat berhati-hati untuk memulai ambisinya tersebut. Selanjutnya, PayPal akan melirik pangsa pasar lainnya dengan minat yang berbeda untuk layanan produk.
Peluncuran layanan kripto PayPal di Inggris muncul saat regulator Negeri Ratu Elizabeth tengah mewaspadai perkembangan industri mata uang kripto. Sebelumnya, regulator keuangan Inggris memerintahkan Binance untuk menghentikan semua aktivitas bisnis kriptonya. Salah satu bursa kripto terbesar di dunia itu diminta untuk mengatur dan mengeluarkan pernyataan kepada konsumen bahwa platform sedang dalam pengawasan global.
Financial Conduct Authority (FCA) Inggris pada Juni 2021 melarang anak perusahaan Inggris dari Binance melakukan transaksi kripto dengan alasan gagal memenuhi persyaratan terkait pencucian uang. Meskipun perdagangan mata uang kripto tidak diatur secara langsung di Inggris, namun penawaran layanan seperti perdagangan derivatif mata uang kripto memerlukan izin otorisasi.
Di sisi lain, Bank Sentral Inggris (BoE) tengah menjajaki potensi penerbitan mata uang digital sendiri karena penggunaan uang tunai di sejumlah negara maju berkurang dengan cepat. Pada April 2021, Departemen Keuangan Inggris dan BoE menyatakan bakal mengevaluasi potensi peluncuran poundsterling versi digital atau Britcoin.