Alternatif Investasi, Sukuk Ritel SR015 Terjual 84% di Hari Ketiga

Intan Nirmala Sari
23 Agustus 2021, 20:24
SR015, sukuk, investasi, pandemi, obligasi
Kemenkeu

Penjualan Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR015 sudah terjual lebih dari 80% di hari ketiga penawaran. Padahal, surat utang atau obligasi syariah yang diterbitkan negara tersebut menawarkan kupon atau imbal hasil relatif rendah yakni 5,1% per tahunnya dibandingkan seri-seri sebelumnya. 

Berdasarkan data Investree pada pukul 17.00 sebanyak Rp 2,51 triliun atau setara 83,73% dari target SR015 berhasil dijual, Senin (23/8). Imbal hasil yang ditawarkan SR015 dinilai masih menarik jika dibandingkan bunga deposito yang berada di kisaran 2,7% hingga 3% saat ini. 

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan di tengah tren suku bunga rendah, instrumen investasi seperti SR015 menjadi pilihan menarik untuk investor ritel. Ditambah lagi, obligasi negara satu ini cenderung minim risiko gagal bayar atau default dan memiliki pajak lebih rendah yakni 15%, dibandingkan deposito yang mencapai 20%. 

"Masyarakat cenderung menjadikan rasa aman sebagai prioritas dalam memilih produk investasi. Apalagi risiko investasi bodong juga marak saat ini. Sedangkan surat berharga negara (SBN) ritel dijamin dan punya kepastian karena dikeluarkan negara," kata Ramdhan kepada Katadata.co.id, Senin (23/8).

Selain itu, kemudahan teknologi juga menjadi faktor banyaknya investor ritel yang mulai berinvestasi di obligasi negara, termasuk SR015. Ramdhan menilai, kehadiran perusahaan teknologi keuangan seperti fintech sebagai mitra distribusi turut memperluas cakupan market investor ritel di Tanah Air. 

"Ini terbukti dari banyaknya milenial yang terlibat dengan kemudahan mengakses pembelian produk obligasi negara. Dalam 3-4 tahun terakhir penerbitan juga dilakukan secara rutin, sehingga baik untuk edukasi ke masyarakat," ujarnya. 

Hingga akhir penutupan penawaran nanti, Ramdha memperkirakan total penjualan SR015 berkisar Rp 10 triliun hingga Rp 15 triliun. Capaian tersebut cenderung lebih rendah dibandingkan perolehan penjualan SR014 Maret lalu yang mencapai Rp 16,7 triliun. 

"Besaran kupon SR015 ini lebih rendah, ada persaingan return dengan produk seperti reksa dana. Keunggulannya, produk ini menawarkan save atau rasa aman karena diterbitkan negara," katanya.

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) Teuku Riefky menilai SR015 dipilih sebagai alternatif instrumen investasi yang aman di tengah pandemi Covid-19

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...