Sinyal Baru Tapering Off The Fed Tahan Harga Emas di Kisaran US$ 1.800

Intan Nirmala Sari
30 Agustus 2021, 08:53
Harga emas, the federal reserve, investasi emas, investasi, Amerika serikat, berita hari ini
123rf.com/bee32
Ilustrasi harga emas

Pergerakan harga emas berhasil menguat alias naik awal pekan ini (30/8). Lonjakan harga emas terjadi setelah Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell menegaskan belum akan merubah arah kebijakan moneternya.

Harga emas PT Aneka Tambang Tbk bertahan di level Rp 951 ribu per gram pada perdagangan hari ini (30/8). Mengutip laman Logam Mulia, harga buyback atau harga jual emas naik Rp 1.000 ke level Rp 842 ribu per gram.

Sementara itu, melansir Bloomberg pada perdagangan pagi ini, harga emas commodity exchange (Comex) untuk kontrak Desember 2021 naik 0,24% ke level US$ 1.823,8 per troy ons. Sedangkan untuk emas spot (XAUUSD) naik 0,30% ke level US$ 1.823 per troy ons. Sedangkan untuk indeks dolar AS spot turun 0,06% ke 92,62.

Melansir Reuters, pekan lalu The Fed menggelar simposium tahunan di Jackson Hole, Wyoming. Dalam pertemuan tersebut, Powell menegaskan kembali pandangannya kalau inflasi AS hanya bersifat sementara. Pernyataan tersebut sekaligus menggugurkan sinyal Bank Sentral untuk mengurangi stimulus ekonominya dalam waktu dekat.

Selain itu, The Fed juga mengisyaratkan kalau pihaknya akan tetap sabar dan menekankan bahwa pihaknya ingin menghindari inflasi AS sementara tersebut. Inflasi yang tinggi dinilai berpotensi menghambat upaya bank sentral dalam mendorong pertumbuhan ekonominya.

“Mereka (The Fed) tidak akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat dan pembicaraan tapering off (pengetatan moneter) tidak akan muncul dalam waktu dekat sampai laporan tenaga kerja AS pekan ini,” kata Kepala strategi pasar Blue Line Futures Chicago Phillip Streible, Jumat (27/8).

Seorang pelaku pasar di New York menilai harga emas cenderung masih akan menguat didukung meningkatnya kasus Covid-19 varian Delta. Pandemi dinilai akan mengulur rencana The Fed untuk melakukan tapering off. “Jelas bahwa The Fed tidak akan membuat pengumuman pengetatan sampai September atau idealnya November,” ujarnya.

Emas dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi, sementara kenaikan suku bunga acuan dapat meningkatkan biaya pemegang emas sehingga tidak memberikan imbal hasil.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...