Laba Emiten Grup Bakrie, EMP Turun Separuh di Kuartal I-2021

Intan Nirmala Sari
30 Agustus 2021, 17:55
Grup bakrie, Energi mega persada, saham ENRG, Pertambangan, migas, kinerja perusahaan
Energi Mega Persada

Perusahaan minyak dan gas atau migas Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada (EMP) membukukan penurunan laba bersih 52% menjadi US$ 6,16 juta pada kuartal I-2021. Penurunan tersebut terjadi saat penjualan perusahaan masih membukukan kenaikan tipis.  

Berdasarkan paparan public expose (pubex) perusahaan dengan kode emiten ENRG yang digelar Senin (30/8), perusahaan pertambangan tersebut membukukan laba bersih per Maret 2021 senilai US$ 6,16 juta atau setara Rp 89,3 miliar. Capaian tersebut merosot 51,6% dibandingkan capaian laba bersih perusahaan per Maret 2020 yakni US$ 12,73 juta atau setara Rp 184,58 miliar.

"Memang ada penurunan, ini karena kuartal I-2020 kami membukukan pendapatan lain-lain dalam net profit. Sedangkan (tahun ini) saat pendapatan lain-lain dikeluarkan, secara operasional EMP melakukan kenaikan net profit based year on year (yoy)," Direktur Keuangan Edoardus Ardianto dalam paparan virtual, Senin (30/8). 

Investor Relations ENRG Herwin Hidayat menjelaskan, tahun lalu perusahaan telah melakukan pelunasan terhadap pinjaman-pinjaman dan mendapat penghapusan beban bunga hasil negosiasi dengan para pemberi pinjaman. Upaya tersebut memberikan kontribusi pada pendapatan lain-lain EMP awal tahun lalu dan tidak bersifat rutin atau berulang di tahun ini. 

"Meskipun tidak ada pendapatan lain-lain, fundamental perusahaan masih cukup baik yoy sebagaimana tercermin dari produksi dan EBITDA yang masih tumbuh," ujarnya. 

Periode Januari-Maret 2021, kinerja perusahaan emiten Grup Bakrie masih membukukan penjualan US$ 80,23 juta atau naik tipis 0,72% dari periode yang sama tahun lalu. Di samping itu EBITDA juga mengalami kenaikan 13,6% menjadi US$ 59,34 juta. Sedangkan beban pokok penjualan Energi Mega Persada justru naik 14,9% dari US$ 39,4 juta menjadi US$ 45,30 juta.

Sementara itu, Energi Mega Persada juga membukukan penurunan produksi gas di kuartal I-2021 sebanyak 6,5% menjadi 172 juta kaki kubik (mcf) per hari. Lesunya produksi juga disertai penurunan harga rata-rata penjualan gas sebanyak 14,56% ke level US$ 5,34 mcf. Sepanjang Januari-Maret 2021, Blok Bentu PSC berkontribusi 80 juta mcf per hari atau naik 6,6% dari rata-rata produksi tahun lalu yakni 75 juta kaki kubik gas per hari.

Di sisi lain produksi minyak ENRG sepanjang periode Januari-Maret 2021 naik 83% dari 2.532 barel per hari menjadi 4.650 barel per hari. Naiknya produksi turut disertai harga rata-rata yang tumbuh 3,63% menjadi US$ 42,56 per barel.

 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...