PP Properti Bakal Dukung Ibu Kota Baru Lewat Lahan di Balikpapan

Intan Nirmala Sari
9 September 2021, 07:20
Ibu kota baru, PP Properti, saham PPRO, properti
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Foto aerial bekas tambang batu bara di Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (28/8/2019). Kementerian LHK akan memperbaiki lubang-lubang bekas tambang di kawasan calon ibu kota negara baru.

PT PP Properti Tbk atau PPRO menyatakan siap mendukung rencana pemerintah membangun ibu kota baru di Kalimantan Timur. Meskipun begitu, anak usaha PT PP tersebut masih mencatatkan kinerja keuangan lesu sepanjang 2021 akibat pandemi Covid-19.

Direktur Business Development & Human Capital Management Fajar Saiful Bahri mengatakan bahwa saat ini PPRO memiliki sejumlah landbank alias cadangan lahan dan pengembangan properti di Balikpapan. Untuk itu, pihaknya mengaku siap menyambut rencana pemindahan ibu kota baru.

"Itu akan menjadi city hub alias penghubung ke lokasi ibu kota baru," ujar Fajar dalam paparan pubex Rabu (8/9).

Fajar menyampaikan kalau saat ini PPRO memiliki total 300 hektare (ha) landbank. Dari total lahan tersebut, akan dibangun proyek residensial dengan kombinasi rumah tapak atau landed house dan high rise, serta proyek mal dan juga hotel.

“Ke depan kami masih akan mengandalkan high rise dan landed house. Kami juga akan fokus sebagai master developer di kawasan batang,” kata Fajar.

Sebagai informasi, saat ini pemerintah tengah membangun Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) yang terletan di Jawa Tengah. Kawasan tersebut berpotensi menyerap 258 ribu tenaga kerja yang membutuhkan hunian, area perkantoran commercial area dan hotel, di mana PP Properti akan berperan sebagai master developer alias pengembang utama dengan potensi luas lahan total sekitar 500 ha.

Adapun rincian potensi pengembangan properti di KITB yakni, 450 ha untuk lahan hunian, 50 ha untuk lahan hotel, 100 ha potensi lahan perkantoran dan 200 ha merupakan potensi lahan commercial area seperti mal atau pusat perbelanjaan.

Sementara itu, PP Properti memasang target pendapatan turun di akhir 2021 karena terdampak pandemi Covid-19. Hingga Juni 2021, perusahaan baru membukukan pendapatan Rp 583 miliar atau setara 33% dari total target 2021.

Periode Januari-Juni 2021, PP Properti membukukan pendapatan turun 24,5% menjadi Rp 583 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 772 miliar. Lesunya pendapatan menyebabkan EBITDA mengalami penurunan 41,14% dari Rp 256 miliar menjadi Rp 150 miliar per Juni 2021.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...