Kisah Gurita Traveloka dan Upaya Menembus Bursa Amerika

Intan Nirmala Sari
15 September 2021, 07:00
Traveloka, IPO, IPO Unicorn
Traveloka
Traveloka Resmikan Kantor Pusat Baru di Digital Hub, BSD City, Tangerang, Kamis (18/3/2021).

Startup penyedia layanan travel dan pariwisata, Traveloka membatalkan proses pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO) di Wall Street, Amerika Serikat (AS). Perusahaan dengan lambang burung godwit tersebut sempat berencana menebar sahamnya melalui special purpose acquisition company (SPAC) di bawah Bridgetown Holdings Ltd.

Rencana Traveloka untuk menjalin kesepakatan dengan Bridgetown Holdings bahkan telah mendapat restu dari co-founder PayPal Peter Thiel dan investor Hong Kong Richard Li. Melansir Bloomberg, Selasa (7/9), gagalnya rencana listing Traveloka dengan Bridgetown dikarenakan antusiasme pasar SPAC yang menurun. Sebagai gantinya, Traveloka dikabarkan bakal go public dan melakukan penawaran umum secara tradisional di AS.

SPAC atau perusahaan cek kosong (blank check companies) merupakan perusahaan non-komersial yang dibentuk untuk menyalurkan modal melalui penawaran umum perdana alias IPO. Tujuannya, untuk mengakuisisi perusahaan-perusahaan yang sudah ada di seluruh dunia.

Dewan direksi Traveloka menyampaikan kalau perusahaan itu akan kembali meninjau rencana IPO melalui Bridgetown dan SPAC, asalkan antusiasme di pasar sudah pulih. Mereka akan terus memantau perkembangan pasar hingga beberapa minggu ke depan.

“Secara umum, antusiasme di sekitar SPAC mulai surut. Kami melihat kini tidak banyak yang tertarik dengan bisnis travel dan menurut saya, itu disebabkan karena minat investor yang terbatas,” kata Dewan Direksi Traveloka yang tidak ingin disebutkan identitasnya tersebut.

Awal Mula Gurita Traveloka

PT Trinusa Travelindo atau Traveloka adalah perusahaan rintisan asal Indonesia. Perusahaan ini menyediakan akses bagi masyarakat untuk menemukan dan memesan layanan penginapan, transportasi, hingga aktivitas wisata secara daring alias online. Perusahaan ini didirikan oleh Ferry Unardi, Derianto Kusuma, dan Albert Zhang pada 2012 silam.

Sebelum menjadi layanan pemesanan raksasa seperti saat ini, Traveloka telah memiliki perjalanan panjang di dunia pelayanan travel. Lahirnya perusahaan yang identik dengan warna biru dan putih tersebut berawal dari kesulitan Sang Founder, Ferry Unardi untuk memesan tiket pesawat dari Amerika ke Sumatera.

Kesulitan tersebut, kemudian dijadikan peluang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang mengalami kendala serupa. Apalagi di tengah kemudahan teknologi, kebutuhan untuk mendapatkan pelayanan transportasi yang nyaman dan cepat sudah menjadi keharusan.

Ferry Unardi lahir di Padang, Sumatera Barat pada 16 Januari 1988. Dia berhasil meraih gelar sarjana bidang Ilmu Komputer di Purdue University, AS. Tak lama setelah lulus, Ferry bekerja sebagai software engineer di salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, Microsoft.

Setelah bertahan tiga tahun di perusahaan raksasa teknologi kelolaan Bill Gates, Ferry memutuskan mundur dari pekerjaannya dan terbang ke Tiongkok untuk menemukan pemikiran baru. Ferry kemudian melanjutkan pendidikannya dan mengambil jenjang pendidikan S2 bidang Ilmu Komputer di Harvard University. Selama berkuliah, dia sempat cuti untuk fokus dalam bisnis e-ticketing di Amerika.

Singkat cerita, bersama dua rekannya, Ferry mulai menyewa sebuah apartemen di Jakarta. Bermodalkan tiga laptop, Ferry dan rekannya mulai membuat mesin pencari yang dapat membandingkan harga tiket pesawat domestik.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...