Chandra Asri, Buah Tangan Prajogo Pangestu Dorong Industri Petrokimia

Intan Nirmala Sari
8 Oktober 2021, 07:00
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Founder PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) Prajogo Pangestu (kedua kanan), Komisaris CAP Agus Salim Pangestu (kedua kanan) dan Preskom CAP Djoko Suyanto (kanan) mendengar penjelasan dari Presiden Direktur
ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Founder PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) Prajogo Pangestu (kedua kanan), Komisaris CAP Agus Salim Pangestu (kedua kanan) dan Preskom CAP Djoko Suyanto (kanan) mendengar penjelasan dari Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra (kiri) usai meresmikan pabrik baru polyethylene (PE) CAP di Cilegon, Jumat (6/12/2019).

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk baru saja memperoleh fasilitas kredit US$ 250 juta atau setara Rp 3,5 triliun dari Bank Negara Indonesia. Perusahaan hasil merger ini berada di bawah kuasa taipan Indonesia, Prajogo Pangestu.

Pembiayaan tersebut diperoleh melalui skema term loan baru dengan balloon payment yang terbagi ke dalam dua fasilitas. Dilansir dari laman Bursa Efek Indonesia alias BEI, fasilitas pembiayaan pertama merupakan term loan 1 dengan maksimum pembiayaan US$ 150 juta. Dana tersebut untuk membiayai buyback obligasi dan refinancing utang eksisting perusahaan dengan tenor tujuh tahun.

Selanjutnya, fasilitas kedua merupakan term loan 2 dengan maksimum pembiayaan US$ 100 juta. Nantinya, uang ini digunakan untuk membiayai kebutuhan praoperasi kompleks petrokimia kedua berskala global (CAP2) dengan tenor 10 tahun.

Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra mengatakan bahwa perolehan pembiayaan diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan dan mendorong operasional perusahaan. Itu termasuk mendorong upaya ekspansi pembangunan CAP2.

Target pembangunan kompleks CAP2 ini untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor produk petrokimia, dan mengembangkan industri hilir lokal. Selain itu, perusahaan mendukung visi pemerintah untuk industri 4.0 dan menciptakan karier jangka panjang.

Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2021, Indonesia mencatatkan kenaikan impor, termasuk petrokimia,  sebesar 10,35 % menjadi US$ 16,68 miliar dibandingkan Juli 2021. Bahkan, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, kenaikannya sebanyak 55,26 %.

Impor migas selama Agustus 2021 mencapai US$ 2,05 miliar atau naik 14,74 % dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan impor nonmigas tumbuh 9,76 % menjadi US$ 14,63 miliar.

Sementara itu, rencana strategis Kementerian Perindustrian 2020-2024 memiliki prioritas untuk mengembangkan daya saing industri petrokimia. Langkah sinergi antar-perusahaan lokal didorong. Pemerintah mendukung kerja sama antara PT Pertamina, melalui anak perusahaan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.

Keduanya menandatangani head of agreement (HoA) untuk kerja sama mengembangkan industri petrokimia di Indonesia, sehingga dapat menekan impor. Nota kesepakatan diteken pada Agustus tahun lalu.

chandra asri
chandra asri (katadata/Arief Kamaludin)

Chandra Asri Petrochemical Memutar Rugi Jadi Laba

Sepanjang tahun ini, perusahaan yang dikenal dengan kode saham TPIA tersebut berhasil menorehkan kinerja positif. Tampak dari laporan keuangan perusahaan sepanjang enam bulan pertama 2021, yang membukukan pendapatan naik 50 % menjadi Rp 1,26 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu.

Direktur Chandra Asri Suryandi menjelaskan, naiknya pendapatan tersebut didukung harga jual rata-rata untuk semua produk yang meningkat. Utamanya datang dari harga jual Ethylene, Polyethylene dan Polypropylene, sementara volume penjualan terus terjual habis.

Berkat kinerja pendapatan positif, anak usaha PT Barito Pacific Tbk alias BRPT itu membukukan laba yang diatribusikan kepada entitas induk sebanyak US$ 164,38 juta. Capaian tersebut sukses membalik keadaan perusahaan yang tahun lalu masih rugi Rp 40,12 juta.

Capaian laba per Juni 2021 turut mencerminkan pemulihan kuat dari kinerja TPIA. Hal itu didukung pemulihan pasar, keunggulan kompetitif perusahaan, dan eksekusi solid dari segala aspek.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...