Jalan Panjang Bisnis Sepatu Bata, dari Era Kolonial ke Pasar Digital

Intan Nirmala Sari
8 Oktober 2021, 10:25
Jalan Panjang Bisnis Sepatu Bata, Merambah Pasar Online
bata.id
Bata memiliki jejak bisnis yang panjang di Indonesia, nyaris satu abad.

Tahun ini tepat sembilan dekade produsen alas kaki PT Sepatu Bata Tbk alias Bata ada di Tanah Air. Anggota dari Bata Shoe Organization (BSO) ini ternyata tidak lahir dari tangan anak bangsa Indonesia, melainkan muncul di Zlin, sebuah kota yang jauh di Ceko, Eropa. 

Perjalanan bisnis perusahaan ini cukup panjang. Strateginya untuk tetap bertahan di pasar Indonesia pun beragam. Berawal dari perusahaan importir sepatu, produsen alas kaki, ekspansi gerai di seluruh Indonesia, hingga menjajaki penjualan online dengan meluncurkan webstore sendiri.

Dilansir dari keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan dengan kode saham BATA tersebut mendirikan anak perusahaan bernama PT Sepatu Bata Online yang bergerak di bidang perdagangan eceran melalui media. Dengan begitu, produk-produk BATA baik komoditi tekstil, pakaian, alas kaki dan barang keperluan pribadi dijajakan lewat portal web atau platform digital.

“PT Sepatu Bata Online sampai saat ini mulai beroperasi secara parsial,” kata Corporate Secretary BATA Theodorus Warlando, Kamis (30/9) lalu.

Dalam paparan publik 16 Juni 2021, manajemen BATA menjelaskan masih memiliki 460 toko yang tersebar di seluruh Indonesia. Meskipun begitu, tahun lalu, perusahaan telah menutup permanen 50 gerainya lantaran tidak memberikan keuntungan. “Fokus kami tidak ke arah pembukaan toko, melainkan ke arah digital business,” ujar manajemen.

Tahun ini, perusahaan memasang target ambisius untuk penjualan e-commerce hingga dua digit di semester kedua. Strateginya, perusahaan mengandalkan penjualan lewat channel webstore (Bata.id) dan beberapa platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, JD.id, Bukalapak, Blibli, Zilingo, dan Zalora.

Tak hanya itu, Bata meluncurkan program chatshop agar pelanggan bisa memesan melalui pesan singkat alias chat WhatsApp. Konsumen juga bisa bergabung dalam Bata Club Member secara online dan gratis. Nantinya, pelanggan Bata dapat menerapkan sistem belanja paperless (tanpa kartu dan kertas), untuk mendapatkan berbagai macam keuntungan seperti voucher dan poin belanja.

Sepatu Bata Bertumbuh di Tengah Pandemi

Sepanjang periode Januari-Juni 2021, perusahaan dengan kode saham BATA membukukan pertumbuhan penjualan bersih 2,74 % menjadi Rp 237,26 miliar. Angka tersebut lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp 230,93 miliar.

Mengutip laporan keuangan resmi BATA, hingga Juni 2021 penjualan terbanyak masih berasal dari domestik sekitar 99,8 %. Sedangkan aktivitas ekspor hanya berkontribusi 0,2 % terhadap total pendapatan perusahaan dalam enam bulan pertama tahun ini.

Berdasarkan komposisi segmen usaha, bisnis retail alias eceran berkontribusi 93,53 % terhadap total pendapatan per Juni 2021, dengan nilai mencapai Rp 221,9 miliar. Disusul kinerja segmen perdagangan elektronik atau e-commerce sekitar 5,23 %, yakni Rp 12,42 miliar. 

Berkat penjualan positif, emiten ini berhasil menekan rugi perusahaan dari Rp 87,31 miliar di tahun lalu menjadi Rp 38,14 miliar per Juni 2021. Total liabilitas perusahaan juga turun menjadi Rp 210 miliar per Juni 2021, dibandingkan catatan Desember 2020 sebesar Rp 297,38 miliar. Adapun total ekuitas BATA per Juni 2021 tercatat Rp 443,97 miliar, lebih rendah dari pisisi Desember 2020 senilai Rp 477,94 miliar.

Laman Databoks mencatat sebanyak 88,1% pengguna internet di Indonesia memakai layanan e-commerce untuk membeli produk tertentu, dalam beberapa bulan terakhir. Persentase tersebut merupakan yang tertinggi di dunia dalam hasil survei We Are Social pada April 2021.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...