Baru Tembus Rekor Tertinggi, IHSG Langsung Loyo Ditekan Sentimen AS

Image title
11 November 2021, 12:36
Pekerja melihat telepon pintarnya dengan latar belakang layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (31/3/2021). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Rabu (31/3) ditutup melemah 85,92 poin atau 1,42 persen
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Pekerja melihat telepon pintarnya dengan latar belakang layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (31/3/2021). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Rabu (31/3) ditutup melemah 85,92 poin atau 1,42 persen ke level 5.985.

Indeks harga saham gabungan alias IHSG berhasil menembus rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Kamis (11/11). Berdasarkan data RTI Infokom, indeks sempat menyentuh level 6.704,5 pada  pukul 09.10 WIB.

Level tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang masa, meskipun perdagangan saham hari ini belum usai. Berdasarkan catatan Katadata.co.id, rekor sebelumnya dicapai pada penutupan perdagangan 19 Februari 2018 di level 6.689,3.

Sayangnya, setelah cetak rekor, IHSG langsung loyo. Pada penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG ditutup di level 6.680,59 atau turun 0,04% dibandingkan kemarin. Bahkan IHSG hari ini sempat turun 0,18% ke level terendah hari ini 6.671,22.

Total volume saham yang diperdagangkan hingga penutupan sesi pertama hari ini sebanyak 15,36 miliar unit saham dengan nilai transaksi Rp 5,98 triliun. Terdapat 221 saham yang menguat, sementara 269 saham turun, dan 172 saham lainnya tidak mengalami perubahan harga.

Indeks sektor teknologi turun 1,92%, menjadi yang paling signifikan. Penyebabnya, saham Elang Mahkota Teknologi (EMTK) turun 4,37% ke harga Rp 1.970. Lalu, saham Bukalapak.com (BUKA) turun 2% ke harga Rp 735 per saham.

Sementara itu, indeks sektor transportasi naik 1,92% menjadi tangn tertinggi sejauh ini. Kenaikan signifikan ini ditopang saham Temas Tbk (TMAS) yang meroket 20,33% ke harga Rp 580 per saham.

Investor asing pada perdagangan hari tercatat mengalirkan dananya ke pasar saham dalam negeri. Nilai beli bersih di pasar reguler mencapai Rp 199,8 miliar. Dengan saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) memuncaki daftar beli bersih asing Rp 133,8 miliar.

Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai, IHSG memang berpotensi tertekan hari ini. Berdasarkan analisisnya secara teknikal, IHSG berpotensi diperdagangkan antara level 6.635 dan 6.719.

Pergerakan dibayangi sentimen negatif global karena Amerika Serikat (AS) menghadapi lonjakan kenaikan harga barang dan jasa pada Oktober. Inflasi Amerika bulan lalu mencapai 6,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, tertinggi dalam 30 tahun terakhir.

"Berita buruknya lagi, inflasi berpotensi terus mengalami kenaikkan hingga mencapai puncaknya," kata Nico dalam riset tertulisnya, Kamis (11/11).

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...