Terganjal PKPU, Kinerja Asia Pacific Fibers Masih Terbatas

Andi M. Arief
11 November 2021, 18:30
asia pacific fibers, saham POLY, emiten:poly
Asia Pacific Fibers (POLY)

Momentum kenaikan harga kapas rupanya tak banyak bisa dimanfaatkan PT Asia Pacific Fibers Tbk untuk membalik rugi di laporan keuangan per September 2021. Pasalnya, emiten dengan kode saham POLY tersebut masih harus menambah modal kerja untuk meningkatkan utilisasi produksi.

Di samping itu, Asia Pacific Fibers juga tidak bisa meminta dana ke perbankan maupun lantai bursa karena masih dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

Seperti diketahui, harga kapas di pasar berjangka naik ke atas level US$ 1 per pon untuk pengiriman Desember 2021. Dilansir dari laman Business insider, harga kapas pada perdagangan Kamis (11/11) berada di level US$ 1,18 per pon, dengan level tertinggi dalam 52 minggu terakhir US$ 1,22 per pon. Angka tersebut sukses menembus rekor harga 2011, yakni US$ 1,005 per pon.

"Kalau (harga) kapas naik, maka substitusinya harusnya mendapatkan limpahan permintaan. Sebetulnya, permintaan lokal (serat polyester) tinggi," kata Corporate Secretary Asia Pacific FIbers Prama Yudha Amdan kepada Katadata.co.id, Kamis (11/11).

Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mendata permintaan serat kapas di dalam negeri mencapai 1,2 juta ton per tahun. Sementara itu, permintaan filamen polyester per tahun sekitar 500 ribu ton, sedangkan serat polyester mencapai 700 ribu ton.

Adapun, Asia Pacific Fibers merupakan salah satu produsen polyester terbesar di dalam negeri, dengan pangsa pasar sekitar 20 %. Prama mengatakan, saat ini pihaknya turut menikmati peningkatan permintaan polyester di pasar.

Prama menyadari pihaknya belum bisa memaksimalkan momentum kenaikan harga kapas saat ini,  karena belum dapat meningkatkan utilisasi ke level 100%. Hal tersebut dimungkinkan lantaran Asia Pacific Fibers merupakan industri hulu yang menitikberatkan proses produksi melalui bantuan mesin produksi. 

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...