Rumah Sakit Hermina Panen Laba di Tengah Pandemi

Amelia Yesidora
1 Desember 2021, 17:05
Medikaloka Hermina, saham HEAL, emiten:Heal, profil perusahaan, covid-19, rumah sakit
ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra
Walikota Pekalongan Saelany Machfudz (kedua kiri) didampingi Presiden Direktur Hermina Hospital Group Hasmoro (kedua kanan) meninjau ruangan usai meresmikan Rumah Sakit Hermina di Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (7/11/2019). Walikota berharap rumah sakit mengedepankan keunggulan pelayanan kesehatan ibu dan anak agar dapat membantu program pemerintah setempat dalam penanggulangan masalah stunting.

Sejumlah perusahaan di bisnis kesehatan berhasil menambah cuan di tengah pandemi Covid-19. Pendapatan dan labanya naik, seperti yang dirasakan PT Medikaloka Hermina Tbk yang menaungi Rumah Sakit Hermina. Emiten dengan kode saham HEAL ini membukukan kinerja positif hingga kuartal ketiga 2021.

Mengutip laporan keuangan perusahaan, per September 2021, HEAL berhasil meningkatkan laba hampir empat kali lipat atau sebesar 187 % menjadi Rp 1 triliun. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, Medikaloka Hermina hanya membukukan laba Rp 349,3 miliar.

Advertisement

Kinerja positif Medikaloka Hermina ditopang pendapatan yang positif. Hingga September 2021, jumlah pendapatannya Rp 4,63 triliun, meningkat 60,5 % dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 2,8 triliun.

Hermina memperoleh pendapatan dari bisnis rumah sakit dan non-rumah sakit. Dari lini rumah sakit, HEAL membagi jasanya menjadi pelayanan rawat inap dan rawat jalan. Pendapatan paling besar datang dari layanan rawat inap.

Sembilan bulan pertama tahun ini, layanan rawat inap menyumbang 72,1 % terhadap total pendapatan Hermina, atau sekitar Rp 3,4 triliun. Rinciannya, Rp 971,5 miliar pendapatan berasal dari layanan rawat inap, disusul obat dan perlengkapan setara Rp 940,8 miliar, dan layanan tindakan sebanyak Rp 562,5 miliar. 

Adapun bisnis rawat jalan berkontribusi Rp 1,3 triliun, ini 27,2 % terhadap total pendapatan. Pemasukan untuk obat dan perlengkapan medis pada layanan ini mencapai Rp 512,5 miliar, diikuti layanan penunjang medis dan diagnostik senilai Rp 484,7 miliar, 144% lebih tinggi dari periode sebelum pandemi atau 2019, yakni Rp 263,3 miliar. Sedangkan layanan poliklinik menyumbang Rp 195,9 miliar di lini rawat jalan. 

Sementara itu, sisanya bisnis non-rumah sakit meliputi aset kerja sama operasional (KSO) dan pendapatan manajemen berkontribusi 8,2 % terhadap total pendapatan, atau sekitar Rp 29 miliar. Komposisi bisnis Medikaloka Hermina ini tidak berubah, sebelum maupun selama pandemi Covid-19, di mana bisnis rawat inap masih menjadi penopang utama, disusul rawat jalan dan terakhir non rumah sakit.

PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL)
PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) (PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL)/Pubex)

Tren kenaikan laba Medikaloka Hermina terjadi sepanjang pagebluk Covid-19. Sebelum pandemi corona masuk Indonesia, bisnis rumah sakit ini hanya membukukan laba tahun berjalan Rp 343,9 miliar per Desember 2019. Kemudian, laba membaik di tahun berikutnya dengan kenaikan 87,7 % menjadi Rp 645,6 miliar.

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement