Dolar AS Lesu, Harga Emas Masih Bertahan di Kisaran Rp 1 Juta per Gram

Intan Nirmala Sari
23 Januari 2023, 10:18
emas, harga emas
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.
Seorang pegawai menunjukkan kepingan emas di gerai penjualan emas di Gedung Antam, Jakarta, Selasa (12/7/2022). Harga dasar emas batangan yang dijual oleh produsen emas PT Aneka Tambang pada perdagangan Selasa (12/7) tercatat senilai Rp966.000 per gram atau mengalami penurunan harga Rp3.000 (0,31 persen) jika dibandingkan pada perdagangan hari sebelumnya yang mencapai angka Rp969.000 per gram.

Harga emas logam mulia Tanah Air masih bertahan di kisaran Rp 1 juta per gram pada Senin (23/1). Adapun harga emas global sempat mengalami kenaikan tipis, sejalan dengan indeks dolar AS yang melemah dan prospek kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat yang lebih lambat.

Melansir Reuters, harga emas spot global naik tipis 0,1% ke level US$ 1.929 per troy ons, sedangkan emas berjangka di level US$ 1.929 per troy ons. Di sisi lain, indeks dolar melemah 0,1% dan menjadikan harga emas batangan lebih murah dijangkau bagi investor yang bukan pemegang mata uang dolar AS.

Faktor lain yang membuat harga emas bertahan adalah kabar Bank Sentral AS atau The Fed untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga periode Januari-Februari. Sinyal tersebut seiring dengan upaya AS untuk melawan inflasi. Suku bunga yang lebih rendah menjadikan imbal hasil untuk aset berbunga seperti obligasi pemerintah lebih rendah. 

Sementara itu, permintaan emas fisik di Cina mengalami pelemahan pekan lalu, menjelang liburan Tahun Baru Imlek. Sedangkan di Jepang dan Singapura, beberapa konsumen menjual emas batangan mereka dengan harga domestik yang tinggi.

"Dolar AS menemukan beberapa stabilitas, dan pada gilirannya kita bisa melihat harga emas menuju lebih rendah pekan depan," kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities dilansir dari Reuters (21/1).

Untuk harga emas Antam di Tanah Air stagnan pada perdagangan Senin (23/1) di level Rp 1.035.000 per gram. Sedangkan untuk harga emas buyback berada di level Rp 941 ribu.

Harga emas dan pergerakan indeks dolar AS saling berkaitan. Keduanya dianggap sebagai aset lindung nilai alias safe haven ketika kondisi ekonomi dan politik menghadapi ketidakpastian.

Indeks dolar AS yang tinggi akan berdampak pada besarnya biaya kepemilikan emas, sehingga mampu menekan harga logam kuning tersebut. Sebaliknya, saat indeks dolar AS turun, pasar akan mulai berburu emas, sehingga permintaan dan harganya meningkat.

Emas dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi, sementara kenaikan suku bunga acuan dapat meningkatkan biaya pemegang emas sehingga tidak memberikan imbal hasil.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...