5 Fakta Pembunuhan Brigadir J yang Terungkap dari Dakwaan Ferdy Sambo

Ira Guslina Sufa
18 Oktober 2022, 09:15
Terdakwa Ferdy Sambo
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.
Terdakwa Ferdy Sambo tiba untuk menjalani sidang dakwaan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat serta Òobstruction of justiceÓ atau menghalangi proses hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (17/10/2022).

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan hari ini Selasa (18/10) akan menggelar sidang perdana untuk Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E. Tersangka pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat itu akan mengikuti sidang pembacaan dakwaan.  

Sesuai rencana, persidangan akan berlangsung pukul 10.00 WIB. Kemarin, pengadilan telah menyidangkan Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi dan Kuat Ma'ruf. 

Pada sidang Ferdy Sambo, Jaksa menyebutkan terdapat sejumlah peristiwa yang baru diungkap ke publik. Dalam Dakwaan setebal 97 halaman itu, Ferdy Sambo disebut turut menembak Brigadir J tepat di bagian kepala. 

Menurut dakwaan Jaksa, niat untuk membunuh Brigadir J dipicu oleh laporan Putri Candrawathi tentang pelecehan yang dilakukan Yosua saat mereka masih berada di Magelang, Jawa Timur. Cerita itu disampaikan kembali oleh Putri saat sudah tiba di rumah pribadinya di Jalan Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Hal itu memicu kemarahan Sambo. 

Berikut sejumlah peristiwa yang diungkap Jaksa dalam sidang dakwaan Ferdy Sambo. 

Ferdy Sambo Rancang Pembunuhan 

Dalam dakwaannya, jaksa menyebut Ferdy Sambo merupakan aktor utama yang merencanakan pembunuhan Brigadir J. Pada mulanya ia menghubungi Bripka Ricky Rizal (RR). 

Pada Jumat (8/7) Sambo memerintah teman Yosua itu  menemuinya di lantai 3 rumah pribadinya, Jalan Saguling, Jakarta Selatan. Ia menawarkan Ricky bersedia menjadi eksekutor untuk menembak Brigadir J hingga tewas. Namun, menurut Jaksa Ricky menolak dengan alasan tidak kuat mental untuk menembak rekan sendiri. 

Penolakan Ricky diterima oleh Sambo. Ia kemudian meminta anak buahnya itu untuk menjadi ‘back up’ bila Yosua melakukan perlawanan saat eksekusi. Pembunuhan direncanakan akan dilakukan di rumah Duren Tiga. 

Ferdy Sambo Panggil Bharada E

Setelah menolak membunuh Yosua, Ricky kemudian turun kembali ke lantai bawah dan menemui Richard Eliezer atau Bharada E. Kepada temannya itu, Ricky meminta agar Bhara E menemui Ferdy Sambo yang berada di lantai 3.

Saat bertemu dengan Sambo, Bharada E kemudian diberi tahu soal perkara pelecehan yang dialami Putri Candrawathi di Magelang. Ia pun kemudian menyanggupi saat diminta Ferdy Sambo untuk menembak Yosua. 

Ferdy Sambo Bekali Bharada E Sekotak Peluru

Mendengar kesanggupan dari Bharada E, Ferdy Sambo lalu memberikan sekotak peluru berisikan 9 mm kepada anak buahnya itu. Setelah itu Sambo meminta Bharada E untuk mengisi senjata merek Glock 17 dengan peluru yang baru diberikan Sambo. 

Halaman:
Reporter: Ade Rosman
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...