Kronologi Detik-detik Pembunuhan Brigadir J Versi Jaksa vs Ferdy Sambo

Ira Guslina Sufa
19 Oktober 2022, 07:52
Ferdy Sambo tembak Brigadir J
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
Terdakwa kasus pembunuhanÊBrigadir Nopriansyah Yosua HutabaratÊ(Brigadir J), Ferdy Sambo (tengah) berjalan untuk mengikuti sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (17/10/2022). Sidang tersebut beragendakan pembacaan surat dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum terkait kasus perintangan penyidikan dalam perkara tersebut.

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggelar sidang perkara pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Sidang yang dimulai pada Senin (17/10) itu akan berlanjut hari ini Rabu (19/10) dengan agenda pembacaan dakwaan untuk para tersangka obstruction of justice.

Sebelumnya PN Jaksel telah menggelar sidang untuk agenda pembacaan dakwaan Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Ma'ruf, Ricky Rizal dan Richard Eliezer atau Bharada E. Dalam persidangan Ferdy Sambo dan Richard Eliezer Jaksa menyebutkan peristiwa pembunuhan bermula pada 7 Juli saat rombongan berada di Magelang. Di sana Bharada E dan Ricky Rizal mendengar ada keributan tetapi tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya.

Pada Jumat (8/8) setelah rombongan Putri dari Magelang tiba di Jakarta,  barulah keduanya mengetahui alasan keributan di Magelang dari keterangan Ferdy Sambo. Bharada E diberitahu bahwa Putri telah mengalami pelecehan yang dilakukan oleh Brigadir J. 

Berikut kronologi kejadian detik-detik pada Jumat (8/8) saat pembunuhan Brigadir J menurut dakwaan jaksa

Pukul 15.24 WIB 

Ferdy Sambo dari kantornya di Mabes Polri pulang menuju rumah Saguling 3 No.29. Ferdy Sambo yang dalam keadaan marah langsung masuk ke rumah melalui pintu garasi dengan menggunakan lift. Ia naik ke lantai tiga ke kamar pribadinya sambil menunggu kedatangan rombongan Putri dari Magelang 

Pukul 15.40 WIB 

Putri dan rombongan tiba di rumah Saguling 3 No.29. Selanjutnya Putri yang memakai baju sweater warna cokelat dan celana legging warna hitam bersama Susi masuk ke dalam rumah untuk melakukan test PCR didampingi Kuat Ma’ruf. 

Selanjutnya Ferdy Sambo bertemu dengan Putri di ruang keluarga di depan kamar utama lantai tiga untuk menceritakan peristiwa yang dialaminya di Magelang. Putri mengaku bahwa dirinya telah dilecehkan oleh Brigadir J. Lalu Ferdy Sambo memanggil Ricky Rizal untuk bertemu di lantai tiga. 

Saat bertemu, Sambo menceritakan kejadikan di Magelang pada Ricky. Ia kemudian meminta Ricky untuk menembak Brigadir J. Namun, permintaan itu ditolak oleh Ricky dengan alasan tak kuat mental. Ia kemudian pergi memanggil Bharada E yang kemudian menemui Ferdy Sambo. 

Setelah menyampaikan cerita Ferdy Sambo menanyakan kesiapan Bharada E menembak Brigadir J. Permintaan itu disanggupi oleh Elieze. Ferdy Sambo lalu memberi 1 kotak peluru 9 mm kepada Bharada E untuk menambahkan amunisi pada senjata api merk Glock 17 Nomor seri MPY851 miliknya. 

Menurut Jaksa, saat rencana pembunuhan disiapkan oleh Ferdy Sambo, Putri Candrawathi turut menyimak. Pembunuhan akan dilakukan di rumah dinas Duren Tiga No.46. 

Pukul 17.06 WIB

Rombongan berangkat menuju rumah dinas Duren Tiga No. 46 sekira pukul 17.06 WIB.

Pukul 17.07 WIB 

Rombongan tiba di rumah dinas Duren Tiga No. 46. Brigadir J turun lebih dulu dan langsung membuka pagar rumah. Setelah itu baru Putri dan Kuat Maruf turun dan masuk ke dalam rumah melewati garasi menuju pintu dapur yang sebelumnya sudah dibuka.

Putri langsung menuju kamar utama. Setelah Putri di kamar, Kuat Maarif menutup pintu dan tanpa disuruh langsung menutup pintu balkon padahal saat itu kondisi matahari masih dalam keadaan terang benderang. 

Pukul 17.08 WIB 

Ferdy Sambo berangkat menuju rumah dinas Duren Tiga No. 46 dengan mengendarai mobil dinas Lexus LX 570 warna hitam Nopol B 1434 RFP. Ia dikawal  Damianus Laba Korban dan Farhan Sabillah. 

Pukul 17.10 WIB 

Ferdy Sambo dan rombongan sampai di rumah dinas Duren Tiga No. 46  Ia kemudian masuk ke dalam rumah dinas melalui pintu garasi. Selanjutnya Ferdy Sambo bertemu Kuat Maruf di lantai satu dalam keadaan marah. Llalu dengan nada tinggi Ferdy Sambo  mengatakan ”Wat!, mana Ricky dan Yosua... panggil!” 

Saat mendengar suara Ferdy Sambo, Bharada E langsung turun ke lantai satu menemui Ferdy. Saat berada di dekat Ferdy, ia mendapat perintah untuk mengokang senjata. Dan menyelipkan di pinggang sebelah kanan.

Pukul 17.12 WIB 

Kuat Maruf menghampiri Ricky Rizal yang berdiri dekat garasi di dekat bak sampah dengan mengatakan ”Om... dipanggil Bapak sama Yosua.” Mendengar perkataan tersebut Ricky menghampiri Yosua yang sedang berada di halaman samping rumah dan memberitahu bahwa dipanggil Ferdy Sambo. Yosua pun pergi menemui Ferdy Sambo.

Halaman:
Reporter: Ade Rosman
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...