Soal Cawapres Anies, Demokrat Sodorkan yang Bisa Pikat Pemilih Muda
Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan Anies Baswedan membutuhkan sosok cawapres yang bisa mengerek suara pada pemilihan presiden 2024 mendatang. Anies bisa memilih cawapres yang dipilih oleh massa yang belum terjangkau olehnya.
"Misalnya mesti bisa gaet ceruk suara anak muda di bawah 40 tahunan yang bakal mencapai hampir 60 persenan di 2024," kata Herzaky kepada katadata saat dihubungi Selasa (18/10).
Menurut Herzaky, tidak adanya petahana dan capres yang dominan pada pilpres 2024 membuat faktor cawapres menjadi penentu. Apalagi saat ini Anies secara resmi baru diusung oleh Partai Nasdem yang memiliki suara kurang dari 10 persen.
Herzaky menilai calon pendamping yang akan dipilih mantan Gubernur DKI Jakarta itu harus bisa mengangkat suara serta berkontribusi dalam pembentukan koalisi.
"Tentu cawapresnya harus bisa membantu pembentukan koalisi dan mewujudkan stabilitas dalam koalisi. Kalau tidak punya power dalam pembentukan dan stabilitas koalisi, beratlah," katanya.
Lebih jauh ia mengatakan pola pikir Anies sejauh ini selaras dengan AHY, yang berfokus pada kriteria bukan nama semata. Ia setuju dengan pilihan Anies yang memilih tak terburu-buru dalam menentukan cawapres.
Herzaky menilai bila memaksakan sosok dengan elektabilitas rendah, justru nanti akan berkontribusi dalam berkoalisi. Saat ditanya apakah Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merupakan sosok yang tepat dengan kriteria Anies, Herzaky tidak memberikan jawaban spesifik. Dia hanya menyebutkan bahwa dalam Rapimnas yang digelar September lalu.
Menurut Herzaky, dalam Rapimnas para tokoh demokrat dari seluruh daerah di Indonesia telah meminta AHY untuk ikut serta dalam pilpres mendatang, baik sebagai capres maupun cawapres. Meski begitu keputusan akhir tetap berada di tangan putra Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono itu.
"Para pimpinan partai ini dari seluruh Indonesia menyerahkan dan percaya sepenuhnya kepada Ketum AHY dalam memimpin pembentukan koalisi untuk Pilpres 2024. Kader-kader akan mengikuti apapun langkah yang dipilih dan diusulkan Ketum AHY," katanya.
Sebelumnya usai menghadiri acara di kantor DPP Nasdem Senin (17/10) Anies Baswedan mengatakan saat ini ia baru sampai pada tahap menentukan kriteria sosok yang akan menjadi cawapres. Kriteria pertama adalah memberikan kontribusi dalam proses kemenangan. Selanjutnya bisa membantu memperkuat stabilitas koalisi. Sedangkan kriteria ketiga adalah bisa membantu dalam pemerintahan yang efektif.
Meski telah memiliki kriteria ia mengatakan belum memikirkan soal nama yang akan menjadi cawapres. Menurut Anies saat ini ia masih akan fokus dalam membangun komunikasi dengan partai pendukung.
“Waktunya masih panjang, jadi saya tidak terburu-buru menentukan,” ujar Anies.