Orang Indonesia Belanja Rp 5 Juta di E-Commerce, Begini Trennya

Lenny Septiani
20 Oktober 2022, 07:55
e-commerce
ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/hp
Warga menggunakan perangkat elektronik untuk berbelanja daring di salah satu situs belanja daring di Bogor, Jawa Barat, Senin (26/4/2021). Kementerian Koperasi dan UKM mencatat terjadi peningkatan belanja online sebesar 26 persen atau mencapai 3,1 juta transaksi selama pandemi COVID-19. Hal itu sejalan dengan berubahnya pola perilaku masyarakat yang gemar belanja online dalam memenuhi kebutuhannya.

Lembaga Riset Gfk Market Intelligence menilai pasar e-commerce masih menjanjikan untuk beberapa waktu ke depan. Pertumbuhan itu tak dipengaruhi ancaman resesi seperti diprediksi lembaga keuangan dunia IMF dan JP Morgan. 

Retail Services Director GfK Market Intelligence Elvinda Liung mengatakan bahwa sebanyak 70 juta konsumen digital baru muncul di Asia tenggara. Sebanyak 50 persen GMV di Asia tenggara itu datang dari Indonesia.

"Diprediksikan dalam lima tahun ke depan, rata rata penjualan dalam setahun itu akan mencapai sekitar Rp 10 juta," kata Elvinda dalam acara Lazada Seller Conference: Level Up 2022, Rabu (19/10). 

Elvinda menjelaskan bahwa rata-rata pembelian e-commerce orang Indonesia saat ini mencapai sekitar Rp 5 juta per tahun. Bila dilihat secara rerata, ini masih mungkin bergeser. Ia menegaskan bahwa Indonesia masih menjadi tempat yang sangat berpotensi untuk e-commerce. "Juga seller UMKM yang akan join menjadi seller online," ujar Elvinda.

Lebih jauh ia mengatakan, aktivitas belanja online masyarakat Indonesia akan terus meningkat seiring dengan integrasi yang terjadi dari berbagai sisi kehidupan. Selain itu ada kebutuhan baru yang tersedia di pasar digital customer Tanah Air.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...