Deretan Hal Ganjil yang Diungkap Keluarga Brigadir J Saat Sidang
Persidangan kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah memasuki tahapan pemeriksaan saksi. Sebanyak 12 saksi dari keluarga Brigadir J telah dihadirkan sebagai saksi pada sidang lanjutan dengan terdakwa Richard Eliezer alias Bharada E, Selasa (25/10) lalu.
Pada persidangan tersebut Samuel Hutabarat (Ayah Yosua), Rosti Simanjuntak (Ibu Yosua), Yuni Artika Hutabarat (Kakak Yosua), dan Devianita Hutabarat (Adik Yosua). Ada juga Rohani Simanjuntak (Tante Yosua), Roslin Emika Simanjuntak (Tante Yosua), Mahareza Rizky (Adik Yosua), Vera Maretha Simanjuntak (kekasih Yosua), Sangga Parulian Sianturi, Indrawanto Pasaribu, serta Novita Sari Nadeak. Pengacara keluarga Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak juga hadir sebagai saksi.
Pada saat persidangan, keluarga Brigadir J membeberkan sejumlah pernyataan ihwal kematian Brigadir J. Mulai dari proses pemulangan jenazah, informasi dari Yosua sebelum terbunuh, serta kondisi Yosua pada saat autopsi.
Berikut sejumlah pernyataan yang menarik perhatian publik dari jalannya sidang.
Kamaruddin ungkap Putri ikut tembak Brigadir J
Pada saat menjadi saksi, kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, menyebutkan adanya informasi ihwal dugaan keterlibatan Putri Candrawathi. Putri disebut turut menembak Brigadir J.
Kamarudddin mengatakan hal tersebut berdasarkan investigasi dirinya dari informasi yang diterimanya. Dalam investigasi tersebut ditemukan adanya bekas tembakan menggunakan senjata buatan Jerman.
"Awalnya dibilang yang menembak saudara Richard Eliezer. Tetapi kemudian kami temukan fakta baru bahwa yang menembak adalah Ferdy Sambo dan Richard Eliezer atau Bharada Richard Eliezer, bersama dengan Putri Candrawathi," ujar Kamaruddin saat menjadi saksi dalam sidang lanjutan terdakwa Bharada E, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (25/10).
Adik Brigadir J dilarang lihat jenazah
Mahareza Rizky, adik dari Brigadir J menceritakan dirinya tidak diizinkan untuk mendekati jenazah Brigadir J di RS Polri Kramat Jati. Tak hanya mendekati, ia bahkan tidak diizinkan mengangkat pakaian kakaknya.
Menurut Mahareza, larangan itu disampaikan oleh seorang Kombes yang menjaga jenazah Brigadir J. “Sampai saya sedikit ngotot. Saya bilang izin komandan saya ini adiknya almarhum. Masa saya enggak boleh,” ujar Mahareza.
Adik Brigadir J digeledah ajudan Sambo
Dalam kesaksiannya, Mahareza mengatakan pernah diperiksa oleh ajudan Ferdy Sambo saat akan mengambil pakaian dinas lengkap (PDL) di rumah Saguling Duren Tiga. Ia digeledah ajudan Sambo bernama Daden Al Haq.
Menurut Reza, Deden tak hanya menggeledah barang yang dibawanya tetapi juga memeriksa jok motor yang ia bawa. Ia ditanya apakah membawa senjata api atau tidak.
Putri beri hadiah adik Brigadir J
Kedekatan Brigadir J serta keluarganya dengan Putri terlihat dari pengakuan Reza. Dalam sidang dia mengatakan pernah menerima hadiah berupa dompet dan uang Rp 5 juta dari Putri. Hadiah itu diberikan sebelum Putri dan Brigadir J berangkat ke Magelang.
Brigadir J pernah punya masalah dengan ajudan Sambo
Pengakuan mengenai masalah pribadi antara Brigadir J dan ajudan Ferdy Sambo ini disampaikan oleh Vera Maretha Simanjuntak yang merupakan kekasih Brigadir J. Menurut Vera perselisihan itu terjadi pada 2019 lalu,.
Brigadir J curhat dituduh menyakiti Putri
Kabar bahwa Brigadir J sedang memiliki masalah dengan keluarga Ferdy Sambo sudah diketahui Vera sehari sebelum peristiwa penembakan. Pada malam 7 Juli 2022 ia mendapat telepon dari Brigadir J. Saat itu kekasihnya itu mengatakan tengah mendapat masalah. Brigadir J mengaku sedang dituduh menyakiti Putri.
Di hari penembakan, Vera menyatakan Brigadir J juga sempat memberitahu kalau ia tengah mendapat ancaman pembunuhan. Kepada Vera, Brigadir J mengatakan akan dibunuh jika naik ke atas. Kendati demikian, Vera tidak bisa menjelaskan secara lebih detail karena hanya mendapat info yang terbatas dari Brigadir J.
Putri minta Brigadir J jadi Ajudannya
Yuni Artika, kakak dari Brigadir J mengatakan Putri yang meminta langsung adiknya untuk menjadi ajudannya.
Keluarga Sudah Curiga Sejak Awal Kabar Kematian Brigadir J
Rohani Simanjuntak, Bibi dari Brigadir J mengatakan sejak awal dirinya sudah curiga ketika mendengar kabar kematian Brigadir J. Kecurigaan bertambah ketika ia melihat kondisi jenazah Brigadir J. Karena itu, ia berinisiatif untuk memfotonya ketika tiba di rumah Jambi.
Sebagai informasi, selanjutnya dalam sidang lanjutan perkara tersebut, keluarga Brigadir J akan kembali dihadirkan sebagai saksi pada Selasa (1/11) mendatang, dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.