6 Hal Kontroversial di Piala Dunia 2022, Klaim FIFA hingga Isu LGBT

Ira Guslina Sufa
25 November 2022, 18:24
Piala Dunia 2022
Kemlu
Piala Dunia 2022

Piala Dunia 2022 Qatar baru bergulir lima hari. Sejak dibuka pada Minggu (20/11) beragam kontroversi sudah banyak disoroti dalam gelaran Piala Dunia ke-22 tersebut.

Pada Piala Dunia 2022 Qatar mencetak sejarah dengan menjadi negara Timur Tengah pertama yang menjadi tuan rumah piala dunia. Beberapa kabar kontroversi mewarnai helatan yang digelar hingga 18 Desember nanti. Perdebatan muncul tak hanya dari sederet aturan yang diterapkan tuan rumah tetapi juga dari kebijakan federasi sepakbola dunia FIFA. 

Berikut sejumlah kontroversi yang terjadi selama gelaran Piala Dunia 2022

1. Manipulasi Jumlah hingga Penonton Bayaran

Salah satu sorotan terhadap gelaran Piala Dunia Qatar adalah adanya dugaan manipulasi jumlah penonton oleh FIFA dan Qatar. Media Inggris Mirror menulis manipulasi terjadi pada laga perdana antara Qatar vs Ekuador di Stadion Al-Bayt. 

Saat itu FIFA menyatakan jumlah penonton yang hadir adalah 67.372 orang. Padahal stadion dengan konsep tenda padang pasir itu hanya memiliki kapasitas 60.000. Jumlah ini kemudian direvisi oleh FIFA menjadi 68.895 penonton.

Tak hanya di stadion Al Bayt, FIFA juga mengklarifikasi jumlah penonton saat laga antara Inggris dan Iran di Stadion Internasional Khalifa mencapai 45.334 orang. Padahal, kapasitas stadion itu hanya 40.000 orang. Setelah muncul kontroversi dan pemeriksaan, FIFA kemudian meralat dan mengeluarkan angka baru yaitu  45.857. 

Selain soal jumlah penonton, media Jerman DW juga menyebut Qatar membiayai sejumlah penonton terpilih untuk menonton langsung Piala Dunia 2022 dan menyebarkan hal positif di media sosial. Para influencer mendapat fasilitas penerbangan dan hotel atas postingan mereka. 

Media DW telah mengkonfirmasi kebenaran isu penonton bayaran ini. Supreme Committee (SC) yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan Piala Dunia 2022 mengkonfirmasi adanya influencer yang mendapat bayaran untuk menonton piala dunia. 

2. Larang Penjualan Minuman Alkohol

Pemerintah Qatar melarang penjualan bir di seluruh stadion yang menjadi penyelenggaraan pertandingan Piala Dunia pada Jumat (18/11). Larangan ini merupakan perubahan mendadak, tepat dua hari sebelum pertandingan pembukaan dimulai.  

Larangan ini merupakan ketegangan baru dalam penyelenggaraan acara yang bukan hanya terbatas pada turnamen olahraga, tetapi juga pesta selama sebulan ke depan. Ini merupakan pukulan telak  bagi sponsor bir Piala Dunia Budweiser dan menimbulkan pertanyaan tentang seberapa besar kendali FIFA atas turnamennya. 

Qatar sempat menyetujui persyaratan FIFA untuk menjual alkohol di stadion  saat menawarkan diri untuk menjadi tuan rumah piala dunia. Namun, rincian terbaru terkait ketentuan dalam pertandingan baru dirilis pada September, hanya 11 minggu sebelum kickoff pertama. Ini menunjukkan betapa sulitnya negosiasi tersebut. 

FIFA dalam pernyataannya mengatakan, bir non-alkohol masih akan dijual di delapan stadion, sedangkan sampanye, anggur, wiski, dan alkohol lainnya hanya akan disajikan di area perhotelan mewah di arena stadion.  Sebagian besar pemegang tiket tidak memiliki akses ke area tersebut. 

Halaman:
Reporter: Ade Rosman
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...