Wacana Reshuffle Bergulir, PAN: Tidak Perlu Mendesak Presiden
Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional di DPR Saleh Partaonan Daulay mengatakan tidak perlu mendesak presiden Joko Widodo mengenai wacana reshuffle kabinet yang belakangan bergulir, Menurut dia reshuffle menjadi kewenangan presiden yang akan disesuaikan dengan kebutuhan.
"Kami hanya bisa menunggu keputusan politik presiden. Tidak perlu mendesak dan mendorong-dorong presiden. Biarkan berjalan apa adanya," kata Saleh dalam keterangan resmi yang dikutip, Rabu (28/12).
Saleh mengatakan, PAN hingga kini masih berfokus pada tugas membantu presiden. Bila nantinya ada reshuffle, PAN akan lebih memilih posisi pasif.
"Kalau ada permintaan dari kader kami, barulah kami mencari yang sesuai," kata Saleh.
Selain itu, menurut Saleh, keputusan reshuffle merupakan hak prerogatif dari presiden sebagai penanggung jawab jalannya pemerintahan. Ia meyakini presiden memiliki pertimbangan sendiri untuk merombak atau tidak merombak presiden.
"Kinerja merekalah (menteri) yang selalu diperhatikan, dijaga, dan dievaluasi. Jika baik, tentu dilanjutkan. Kalau tidak baik, diperingatkan. Dan kalau sudah tidak bisa diperbaiki, presiden berhak untuk melakukan reshuffle atau pergantian," kata Saleh.
Menurut Saleh, dalam kasus tertentu presiden bisa saja melakukan pergantian kapan saja dengan alasan politik. Dia menyebut reshuffle bisa saja dilakukan meski tidak dengan alasan kinerja.
Seperti diberitakan Katadata.co.id sebelumnya, Jokowi kembali menyampaikan sinyal akan melakukan reshuffle kabinet. Kode itu kembali ia tunjukkan saat meresmikan revitalisasi Stasiun Manggarai di Jakarta, Senin (26/12).
Mantan Wali Kota Solo itu menyampaikan hal tersebut saat menjawab pertanyaan awak media yang menanyakan apakah akan ada lagi perombakan dalam Kabinet Indonesia Maju. Pertanyaan itu dijawab Jokowi dengan anggukan. Meski demikian, Jokowi tidak memberikan keterangan lainnya saat ditanya posisi apa yang akan dirombak nantinya.
"Clue-nya (petunjuknya)...," kata Jokowi sembari memberikan gestur dengan kedua tangannya. Namun mantan Wali Kota Solo itu tak menjelaskan lebih jauh apa maksudnya.