Resmikan Bendungan Beringin Sila, Jokowi Bidik Panen Dua Kali Lipat
Presiden Joko Widodo hari ini, Kamis (29/12) meresmikan bendungan Beringin Sila di Nusa Tenggara Barat. Bendungan ini merupakan bendungan keempat di provinsi tetangga Bali itu dan menjadi yang ke-35 di Indonesia.
Jokowi berharap peresmian Bendungan Sila bisa meningkatkan produktivitas pertanian menjadi lebih dari dua kali lipat. Presiden mencatat Bendungan Beringin Sila dapat mengairi irigasi untuk lahan seluas 3.400 hektar. Artinya, Bendungan Beringin Sila dapat menambah luas pertanian hingga 1.100 hektar dari lahan eksisting seluas 2.400 hektar.
"Harapan kami, produktivitas pertanian di Nusa Tenggara bisa meningkat secara drastis karena bendungan ini menghabiskan anggaran yang tidak sedikit. Jadi, returnya pada masyarakat, provinsi, dan negara," kata Presiden Jokowi dalam saluran resmi Sekretariat Presiden, Kamis (29/12).
Pembangunan Bendungan Sila telah menghabiskan anggaran hingga Rp 1,7 triliun. Total luas genangan air dari pembangunan bendungan tersebut mencapai 126 hektar.
Presiden Widodo menyampaikan total bendungan baru yang terbangun di Nusa Tenggara Barat selama pemerintahannya adalah enam unit. Adapun, dua bendungan yang masih dibangun saat ini adalah Bendungan Tiu Suntuk dan Bendungan Meninting.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Jarot Widyoko mengatakan Bendungan Beringin Sila dapat meningkatkan indeks pertanaman di Kabupaten Sumbawa dari 130% menjadi 280%. Artinya, produktivitas lahan di Sumbawa dapat naik menjadi 2,8 kali per tahun.
Selain pertanian, Jarot mengatakan Bendungan Beringin Sila dirancang untuk meningkatkan pasokan air baku di Sumbawa dari 40 liter per detik (lpd) menjadi 76 lpd. Menurutnya, air baku dari Bendungan Beringin Sila saat ini sudah dapat dikonsumsi oleh masyarakat Sumbawa.
"Saat ini sudah dibangun juga untuk water treatment-nya, sehingga hari ini penyaluran air baku itu sudah terlaksana, sudah disalurkan oleh PDAM setempat ke masyarakat," kata Jarot.
Di samping itu, Jarot menyampaikan Bendungan Beringin Sila dapat mengurangi potensi banjir di Sumbawa. Pasalnya, posisi Bendungan Beringin Sila ada di pertengahan Sungai Utan. Menurutnya, bendungan tersebut dapat mengurangi potensi banjir sekitar 32,75%. Dengan begitu, total wilayah yang tergenang air saat banjir dapat berkurang dari 832 hektar menjadi sekitar 500 hektar.
"Kami harapkan Bendungan Beringin Sila ini dapat bermanfaat dari sisi pengendalian banjir," kata Jarot.
Saat ini telah ada empat bendungan yang beroperasi di Pulau Sumbawa, yakni Bendungan Tanju, Bendungan Mila, Bendungan Bintang Bano, dan Bendungan Beringin Sila. Total akan ada 61 bendungan baru di penjuru negeri dalam 10 tahun pemerintahan Joko Widodo.
Namun target pembangunan bendungan ini susut dari target awal sebanyak 75 bendungan. Adapun 61 bendungan akan menambah volume tampung air di atas tanah sebanyak 3,7 miliar meter kubik. Hasil tampungan air tersebut berpotensi menyediakan air baku sebanyak 52,27 lpd.