Golkar Yakin Sistem Coblos Caleg Lebih Wakili Suara Rakyat
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin mengatakan partainya tetap ingin sistem proporsional terbuka dipertahankan pada Pemilu 2024 mendatang. Nurul menyebut sistem ini lebih mewakili suara rakyat.
"Kami tidak percaya tidak ada oligarki, kami tidak percaya memerangi korupsi, kami tidak percaya bahwa dengan sistem tertutup semua akan lebih baik," kata Nurul, Rabu (4/1).
Nurul membantah pemilihan terbuka akan mengurangi kualitas demokrasi. Menurut Nurul proses kaderisasi partai tetap bisa berjalan dengan baik dengan sistem proporsionalitas terbuka. Partai bisa mengajukan calon legislatif yang mumpuni karena telah melewati seleksi di internal partai.
Nurul balik menyindir, PDIP punya alasan lain di balik keinginan memperjuangkan sistem pemilu tertutup. Namun, ia tak secara gamblang mengungkap alasan itu.
"Selamat Pak Hasto sebagai sekjen selalu berhasil membuat PDIP naik dan bahkan ada di ranking pertama. Oleh karena itu, saya memahami betul kenapa pak Hasto ingin sekali menerapkan sistem tertutup," kata Nurul.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya mendorong sistem pemilu proporsional tertutup untuk penghematan di tengah kondisi ekonomi global. Selain itu, ia beralasan kemungkinan manipulasi menjadi lebih diminimalisir bila menggunakan sistem tersebut.
Lalu, ia juga mengatakan dengan menggunakan sistem proporsional tertutup lebih memungkinkan calon yang berasal dari akademisi, tokoh agama, serta purnawirawan untuk terpilih berdasarkan kompetensi. Ia menyebut sistem pemilu terbuka lebih mengedepankan popularitas dibanding kualitas.
"Karena base-nya adalah kompetensi. Jadi proporsional tertutup itu base-nya adalah pemahaman terhadap fungsi-fungsi Dewan, sementara kalau terbuka adalah popularitas," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Selasa (3/1).