Menakar Sistem Pemilu Tertutup, Apa Untungnya untuk PDIP?

Ade Rosman
12 Januari 2023, 10:52
Pemilu
ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc.
Peserta penyadang disabilitas mengikuti simulasi pemungutan dan penghitungan suara dengan desain surat suara dan formulir yang disederhanakan untuk pemilu tahun 2024 di Halaman Kantor KPU, Jakarta, Selasa (22/3/2022).

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bersikeras mendorong perubahan sistem pemilu dari proporsional terbuka menjadi proporsional tertutup. Perubahan sistem itu akan membuat pemilih hanya mencoblos lambang partai politik di kertas suara dari yang sebelumnya bisa memilih langsung calon legislatif yang sesuai.

Ketua DPP PDIP Bambang Wuryanto bahkan menyebut usulan perubahan sistem pemilu itu kini tengah dibahas di Mahkamah Konstitusi. Sebanyak sembilan hakim MK akan menjadi penentu pelaksanaan pemilu mendatang. Di sisi lain ia menyebut, penolakan perubahan sistem pemilu oleh 8 fraksi partai politik di parlemen tidak akan berpengaruh pada proses yang sedang berjalan di MK. .

"Ini diskursus biasa saja. Soal penolakan, monggo. pengambil keputusan adalah 9 hakim MK. Kalau ini (pernyataan sikap menolak sistem pemilu proporsional tertutup) hanya untuk hore-hore saja," kata Bambang, di Kompleks Parlemen, Rabu (11/1).

Menanggapi pernyataan Bambang, Wakil ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan pernyataan delapan partai politik parlemen bukan sekadar 'hore-hore' belaka. Doli mengklaim delapan parpol tersebut mewakili suara aspirasi masyarakat. Ia menyebut, dari hasil lembaga survei yang dilihatnya menunjukkan sekitar 80 persen masyarakat setuju dengan sistem pemilu proporsional terbuka.

"Jadi, tolong dikoreksi kalau disebut ini pertemuan hore-hore, ini serius, sangat serius. Sangat seriusnya karena kami membela kepentingan rakyat, kepentingan kemajuan demokrasi Indonesia," kata Doli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (11/1).

Doli mengatakan, apa yang dilakukannya bersama beberapa perwakilan parpol lainnya bukan untuk kepentingan satu-dua orang saja. Ia menyebut mengembalikan sistem pemilu menjadi proporsional tertutup menunjukkan kemunduran demokrasi. 

Untung Sistem Pemilu Tertutup untuk PDIP 

Peneliti dari Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro mengatakan PDIP punya alasan kuat di balik keinginan untuk mengembalikan sistem pemilu menjadi proporsional tertutup. Menurut Bawono, berdasarkan temuan hasil survei selama beberapa tahun terakhir menunjukkan PDI Perjuangan sebagai partai politik dengan tingkat elektabilitas tertinggi. 

Halaman:
Reporter: Ade Rosman
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...