Pengusaha Ungkap Faktor Produksi Penyebab Ekspor Sawit 2022 Melorot

Nadya Zahira
26 Januari 2023, 05:40
Ekspor Sawit
ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/rwa.
Pekerja menyusun tandan buah segar (TBS) kelapa sawit hasil panen di Desa Berkah, Sungai Bahar, Muarojambi, Jambi, Rabu (2/11/2022).

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapkindo melaporkan bahwa ekspor sawit 2022 menurun yakni hanya sebesar 30,803 juta ton. Jumlah ini lebih rendah dari capaian pada 2021 sebesar 33,674 juta ton. Dari sisi volume, jumlah ekspor sawit menunjukkan penurunan dalam empat tahun berturut-turut. 

Di sisi lain, nilai ekspor CPO, dan produk olahan serta turunannya  pada 2022 mengalami kenaikan menjadi US$ 39,28 miliar. Nilai ini naik dari US$ 35,5 miliar pada 2021 yang didorong oleh kenaikan harga sawit sepanjang 2022. 

Ketua Umum GAPKI Joko Supriyono, mengatakan adanya penurunan ekspor kelapa sawit tergantung terhadap produksi. Salah satu penyebabnya adalah penurunan jumlah produksi sawit di dalam negeri. 

"Ya kalau ekspor kelapa sawit tergantung produksi, kalau produksinya tidak naik, maka ekspornya tidak naik. Apalagi kebutuhan domestiknya naik, ya berarti ekspornya akan berkurang," ujar Joko saat ditemui awak media, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (25/1).

Joko menuturkan, semua perusahaan kelapa sawit sudah melakukan upaya untuk meningkatkan produktivitas untuk memperbaiki pertumbuhan ekspor kelapa sawit di Indonesia. Upaya yang ditempuh oleh perusahaan tersebut salah satunya dengan melakukan replanting atau penanaman ulang. 

"Jadi kalau mau ekspor sawit bisa meningkat signifikan harusnya melakukan replanting. betul-betul diganti bibit yang jauh lebih tinggi,” ujar Joko. 

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...