7 Fakta di Balik Guru SMK Cirebon Dipecat Usai Kritik Ridwan Kamil

Ira Guslina Sufa
16 Maret 2023, 12:20
Guru SMK di Cirebon dipecat usai kritik Ridwan Kamil
Antara
Guru SMK di Cirebon dipecat usai kritik Ridwan Kamil

Seorang guru tidak tetap yang mengajar di SMK Telkom Sekar Kemuning Kota Cirebon, Jawa Barat, Muhammad Sabil Fadhilah dipecat oleh pengurus yayasan sekolah tempat ia bekerja. Sabil dinilai telah melakukan pelanggaran setelah berkomentar di unggahan media sosial instagram (IG) milik Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

"Saya memang sudah dipecat, tapi di sini (surat) bertuliskan pengakhiran hubungan kerja, ini dikarenakan komentar saya di IG Gubernur Ridwan Kamil," kata Muhammad Sabil Fadhilah seperti dikutip dari Antara, Kamis (16/3). 

Pemecatan guru Sabil mendapat tanggapan beragam dari masyarakat. Ada yang menyebut pemecatan dilakukan karena Ridwan Kamil yang terkenal hangat di suka humor di media sosial bereaksi berlebihan. Meski begitu, lewat akun media sosial milknya Ridwan Kamil telah mengklarifikasi bahwa ia tidak pernah meminta sekolah untuk memecat Sabil. 

"Menyikapi hadirnya berita bahwa ada guru SMK diberhentikan oleh yayasannya karena mengkritik saya, yang membuat saya juga kaget” ujar Ridwan seperti dikutip dari akun instagram @ridwankamil Kamis (16/3). 

Lalu bagaimana sebenarnya duduk perkara yang membuat guru Sabil diberhentikan? Seperti apa komentar yang ia buat di akun IG milik Gubernur Jawa Barat itu?  Berikut 7 Fakta yang dirangkum tim Katadata.co.id

1. Ridwan Kamil Unggah Video Apresiasi Siswa

Pada Senin (13/3) Ridwan Kamil mengunggah video tengah melakukan panggilan video  dengan 3 orang siswa SMPN Tasikmalaya. Dalam tatap maya itu Ridwan menyampaikan apresiasi atas semangat tolong menolong dan kemanusiaan yang ditunjukkan tiga siswa SMP dalam membantu teman yang mengalami kesulitan. 

Unggahan Ridwan tersebut mendapat respon positif dari mayoritas warganet yang berkomentar. Namun, ada pula netizen yang mempertanyakan pakaian Ridwan Kamil yang tampil dalam video itu mengenakan jas kuning. Salah satu yang berkomentar dan mempertanyakan warna baju Ridwan adalah guru SMK Cirebon Sabil Fadhilah. Ia berkomentar dengan menggunakan Bahasa Sunda. 

maneh teh keur jadi gubernur jabar ato kader partai ato pribadi @ridwankamil??? (Dalam zoom ini, kamu lagi jadi gubernur jabar atau kader partai atau pribadi),” ujar Sabil. 

Ridwan Kamil merespon komentar Sabil dengan menjawab, ”Ceuk maneh kumaha? (menurut kamu bagaimana?).

Ridwan kemudian menyematkan komentar dari Sabil sehingga mendapat komentar balasan dari warganet lainnya. Kebanyakan mempertanyakan penggunaan kata maneh yang digunakan Sabil yang dinilai tidak tepat karena berarti kasar dalam bahasa Sunda bila disampaikan pada orang yang lebih tua atau belum terlalu akrab. 

2. Pengakuan Guru Sabil 

Dalam penjelasannya seperti dikutip dari Antara, Sabil mengakui penggunaan kata "maneh" memang kurang sopan. Namun ia mengatakan tidak bermaksud berkata kasar pada Ridwan Kamil. 

Menurut Sabil, ia berpendapat bahwa Ridwan Kamil merupakan orang yang hangat dan bersahaja. Selain itu ia menyimpulkan Ridwan Kamil termasuk orang yang santai dalam menanggapi perkataan warganet. 

"Saya tahu saya salah menggunakan kata 'maneh', karena di dalam bahasa Sunda ada tingkatannya dan kata 'maneh' menempati urutan kedua. Karena yang saya tahu Ridwan Kamil mudah akrab, apalagi ketika tampil di televisi," kata Sabil.

Menurut Sabil alasan ia mengomentari unggahan Ridwan Kamil karena saat berinteraksi  dengan siswa sang gubernur menggunakan jas kuning. Ia mempertanyakan kenapa menggunakan jas tersebut, mengingat sedang berkomunikasi di lingkungan pendidikan.  

Sabil mengakui mempertanyakan penggunaan baju kuning lantaran mengaitkan aktivitas Ridwan dengan latar belakangnya yang baru bergabung dengan Partai Golkar. Partai Golkar selama ini identik dengan warna kuning yang menjadi warna partai. 

"Ketika berhadapan dengan dunia pendidikan sepemahaman saya tidak ada politik praktis di lingkungan sekolah. Dan Ridwan Kamil saat itu mengenakan jas kuning," kata Sabil. 

3. Dua Yayasan Pecat Sabil

Usai Sabil menyampaikan kritik, ia mengetahui informasi bahwa Ridwan Kamil mengirim pesan pribadi ke akun instagram sekolah. Setelah itu yayasan tempat Sabil mengajar menggelar rapat. Hasilnya dua yayasan tempat ia mengajar yaitu Yayasan SMK Telkom Cirebon dan SMKS Ponpes Minbauul Ulum mengeluarkan surat pemberhentian. 

Dalam klarifikasinya, Ridwan mengatakan tidak meminta sekolah untuk memecat. Ia hanya berharap sekolah memberikan tindakan tegas sesuai peraturan namun tidak sampai memberhentikan.  Ridwan mengaku kaget setelah mendengar kabar bahwa Sabil diberhentikan dari sekolah. 

“Saya sudah mengontak sekolah agar yang bersangkutan untuk cukup dinasehati dan diingatkan saja, tidak perlu sampai diberhentikan,” ujar RK. 

Akibat surat pemecatan itu, Sabil tidak lagi bisa mengajar di dua sekolah tersebut. 

4. Sabil Tidak Perlu Dipecat

Pemecatan Sabil segera viral di media sosial. Pada Rabu (15/3) Ridwan Kamil mengunggah klarifikasi di akun media sosial instagram miliknya. Ia mengunggah potongan artikel dengan judul “Ramah di Dunia Nyata, Kasar di Dunia Maya.” 

Dalam klarifikasinya Ridwan Kamil menulis 4 poin. Ia menyebut bahwa dirinya terbiasa dengan kritik yang disampaikan warganet di ranah sosial media. Selain itu, Ridwan Kamil mengaku menyikapi komentar seperti Sabil dengan santai.

"Seorang pemimpin harus terbuka terhadap kritik walaupun kadang disampaikan secara kasar. Sudah ribuan kritik masuk, dan selalu saya respon dengan santai dan biasa saja. Kadang ditanggapi dengan memberikan penjelasan ilmiah, kadang dibalas dengan bercanda saja," kata Ridwan.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...