DPR Beda SIkap Soal Jokowi Bakal ‘Cawe-cawe’ Jelang Pilpres 2024

Ade Rosman
30 Mei 2023, 13:49
Jokowi
ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/tom.
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Pimpinan Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) Panglima Jilah (kedua kanan) saat menghadiri acara temu akbar Pasukan Merah BBR di Rumah Radakng, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (29/11/2022).

Presiden Joko Widodo menyatakan akan ikut terlibat atau ‘cawe-cawe’ dalam pelaksanaan pemilihan presiden 2024 mendatang. Hal itu disampaikan Jokowi di hadapan pemimpin redaksi sejumlah media dan pegiat sosial media dalam obrolan santai sekitar dua jam di istana negara pada Senin (29/5).

“Ya ngobrol saja, ngobrol tentang 'cawe-cawe' pokoknya," kata Helmy Yahya, pemilik kanal Youtube "Helmy Yahya Bicara" usai pertemuan. Pernyataan Helmy dikuatkan pula oleh Pemimpin Redaksi TV One Karni Ilyas. "'Cawe-cawe' tidak melanggar undang-undang, jadi 'cawe-cawe' itu demi negara, bukan demi pribadi," ungkap Karni. 

Pernyataan Jokowi soal ‘cawe-cawe’ dalam pilpres ini mendapat sambutan berbeda dari sejumlah fraksi di DPR. Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ericko Sotarduga menilai seorang presiden seharusnya memang melakukan cawe-cawe politik.

Eriko beralasan, cawe-cawe diperlukan untuk menjamin proses transisi dari pemerintahan Jokowi kepada penerusnya berjalan dengan baik. Selain itu, menurutnya langkah yang diambil Presiden sebagai upaya mewujudkan proses demokrasi dalam pemilu nanti.

"Presiden nanti yang terpilih atau partai atau caleg yang terpilih itu benar-benar kehendak rakyat, beliau ingin menjamin itu," kata Eriko.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menyampaikan hal serupa. Ia berpendapat apa yang disampaikan Jokowi sudah tepat. Sebagai warga negara Jokowi punya hak untuk menyampaikan aspirasi dalam hal ini agar kinerja yang sudah ia lakukan selama hampir 10 tahun bisa dilanjutkan oleh penerusnya. 

“Beliau punya aspirasi dan hak politik yang disebut cawe-cawe tadi,” ujar Habiburokhman di Kompleks Parlemen Senayan. 

Meski begitu fungsionaris Partai Gerindra ini mengatakan bahwa pernyataan ‘cawe-cawe’ yang disampaikan Jokowi harus dalam koridor hukum yang berlaku. Ia menyebut dalam hal pelaksanaan pemilihan presiden dan pemilu sudah ada aturan kampanye dan aturan keberpihakan. 

Halaman:
Reporter: Ade Rosman
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...