Megawati Sindir Partai yang Pilih-pilih Kerja Sama Jelang Pilpres

Ade Rosman
9 Juni 2023, 18:40
Megawati Soekarnoputri
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nz
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri berpidato saat peluncuran lagu resmi kampanye bakal capres Ganjar Pranowo di sela Rakernas III PDI Perjuangan di Jakarta, Rabu (7/6/2023).

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan tak mau bekerja sama dengan partai politik yang pilih-pilih dalam membangun kesepakatan. Ia menyebut pesta demokrasi 2024 adalah satu kesatuan sehingga tidak bisa dipisahkan antara pemilihan legislatif dan pemilihan presiden. 

Menurut Megawati, pemilu 2024 merupakan suatu kesatuan antara pemilihan legislatif, pemilihan kepala daerah, hingga pemilihan presiden. Atas alasan itu ia merasa aneh jika ada partai politik yang pilih-pilih dalam bekerja sama dan hanya setengah-setengah saja.

"Jadi sebetulnya menurut saya agak lucu kalau kerja sama itu pilih-pilih. Kapan mau ikut pileg kerja sama, tapi presiden tidak kerja sama," kata Mega di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Jumat (9/6).

Megawati memang tidak secara eksplisit menyebut partai apa yang ia maksud. Namun ia memastikan PDIP tak akan bekerja sama dengan partai yang setengah-setengah. Ia menyebut PDIP akan fokus bekerja sama dengan partai yang akan bersama berjuang dalam pemilu dan pilpres. 

Sebelumnya terdapat tiga koalisi yang terbangun menjelang pemilihan presiden. Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, dan Partai Pembangunan tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu. Pada saat didirikan pada Mei 2022 petinggi KIB bersepakat bersama-sama menghadapi pemilu. Hingga kini koalisi belum menentukan pasangan capres dan cawapres yang akan diusung. Meski begitu PPP yang menjadi anggota KIB telah menyatakan dukungan untuk Ganjar Pranowo pada pilpres. 

Koalisi lain yang terbentuk adalah Koalisi Indonesia Raya yang terdiri dari Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa. Kedua partai hingga kini belum mengumumkan pasangan capres dan cawapres yang akan diusung. Meski begitu nama Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto digadang-gadang maju sebagai capres. 

Koalisi ketiga adalah Koalisi Perubahan dan Persatuan yang berisi Partai Nasional Demokrat, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera. Koalisi terbentuk dengan adanya kesamaan untuk mendukung Anies Baswedan sebagai capres. Namun kini koalisi terancam bubar lantaran Demokrat memberi tenggat kepada Anies untuk menentukan cawapres paling lama akhir Juni. Bila tak kunjung diumumkan Demokrat menyebut koalisi bisa saja berakhir. 

Halaman:
Reporter: Ade Rosman
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...