6 Gagasan Ganjar di Mata Najwa: Beda dengan Mega, Ingin Perkuat KPK
Mantan Gubernur Jawa Tengah sekaligus bakal calon presiden Ganjar Pranowo mengulas sejumlah tantangan dan peluang yang tengah dihadapi bangsa Indonesia. Hal itu disampaikan Ganjar saat menjadi narasumber dalam acara adu gagasan 3 capres yang dipandu Najwa Shihab dalam program Mata Najwa, Selasa (19/9} malam.
Mengawali pidato politiknya politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menyorot lonjakan bonus demografi. Menurut Ganjar sebanyak 44% dari total penduduk berada di kelas menengah dan 68% merupakan tenaga produktif.
Menurut Ganjar, bonus demografi tersebut dapat menciptakan peluang emas bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ganjar mendorong transformasi melalui enam pilar menuju Indonesia emas 2045 mendatang. Namun, Ia menegaskan Indonesia masih punya PR dan itu tak mudah.
"Kita akan menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara terpercaya yang berada dalam track yang benar. Optimisme ini mesti dibangun, tentu ada mimpinya. Menuju 2045, 100 tahun Indonesia atau mundur tahun 2050, setidaknya ekonomi kita akan melompat dari ranking ke-17 menjadi 4," kata Ganjar dalam dialog yang digelar dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta itu.
Dalam papaprannya, Ganjar mengulas soal 6 isu prioritaskan yang akan ia utamakan bila terpilih menjadi presiden Apa saja persoalan yang jadi prioritas Ganjar?
Tata Kelola Ketersediaan Pangan
Salah satu isu yang jadi sorotan Ganjar adalah perlunta tata kelola ketersediaan pangan dengan meningkatkan peran antar kelompok. Dalam menjamin ketersediaan pangan menurut Ganjar pemerintah harus mengaktifkan peran birokrasi dalam memantau ketersediaan, pasokan, dan permintaan bahan pokok.
Selanjutnya pemerintah perlu mendorong peningkatan produksi bahan pokok di pusat-pusat produksi. Selanjutnya menyusun strategi untuk mencapai keseimbangan antara ekspor dan impor bahan pangan untuk memastikan ketersediaan dalam negeri.
Lingkungan
Ganjar mengatakan, kini di beberapa daerah tengah mengalami kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang disebabkan oleh polusi udara. Atas dasae hal itu Ganjar secara perlahan mendorong kesadaran dan komitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca hingga ciptakan ekonomi hijau.
Penggunaan Energi Bersih
Dalam papaprannya Ganjar dengan tegas menolak energi yang mencemari lingkungan. Ganjar menyatakan, ketersediaan energi saat ini melebihi kapasitas yang dibutuhkan. Meskipun energi sangat diperlukan, kata Ganjar, penggunaan sumber energi yang mencemari lingkungan pasti harus ditolak.
Perkuat Literasi Digital
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menyayangkan, literasi digital Indonesia 62% terendah di ASEAN. Sedangkan Korea Selatan tingkat literasinya mencapai 90%. Ia menuturkan Infrastruktur digital di Indonesia belum merata dan ekonomi digital nasional 2030 mendatang berpotensi sebesar Rp 4531 triliun.
“Kecepatan yang harus dibiangun tak hanya sumber daya manusia (SDM), tapi juga diimbangi dengan digital. Untuk menuju 2045, butuh alat dan digital. Harus dipersiapkan sekarang,” ucap Ganjar.
Pendidikan dan Kesehatan
Ganjar menyampaikan data dari BPS 2023, tingkat pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 5,83%. Sebanyak 49% pekerja mendapatkan upah di bawah Upah Minimum Regional (UMR). Selanjutnya sebanyak 5,83% dari pekerja melaporkan bahwa pekerjaan mereka tidak sesuai dengan jurusan pendidikan.
Dalam hal perbaikan kualitas pendidikan Ganjar Ia menegaskan perlu bangun SDM poduktif untuk memaksimalkan investasi dan hilirisasi untuk lapagan kerja yang berkualitas.
Ganjar Ingin Perkuat KPK
Ganjar mengatakan, lima pilar sebelumnya tak akan berjalan mulus jika penegakan hukum di Indonesia masih lemah, korupsi merajalela, dan sistem tidak mampu mengatasi masalah itu. Oleh sebab itu, langkah Ganjar yakni dengan penguatan kejaksaan, Korupsi Pemberantasan Korupsi (KPK), hingga kepolisian.
"Hqrus saya jawab ketiga kalinya, KPK satu harus dikuatkkan, dua revisi regulasi, " ujar Ganjar.
Pernyataan Ganjar soal penguatan KPK ini kemudian dikonfirmasi ulang oleh Najwa Shihab. Najwa mengatakan bahwa sikap Ganjar memperkuat KPK agak berbeda dengan pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut KPK dibubarkan saja.
"Jadi tidak sependapat bahwa KPK harus dibubarkan malah justru harus dikuatkan?" tanya Najwa.
Menurut Ganjar pendapat Mega dalam hal penanganan hukum dan KPK tidak bisa disamakan dengan pendapat lain. "Sepakat dikuatkan," jawab Ganjar.
Tak hanya itu, Ganjar mengatakan akan menyediakan saluran bagi rakyat agar terlibat dalam penanggulangan korupsi. Ganjar juga akan melakukan tinjauan terhadap kebijakan, sistem, dan aturan yang terkait dengan masalah korupsi.
“Ini semua tak akan berjalan mulus kalau penegakan hukumnya membleh, korupsinya jamaah, dan sistem tak bisa mengakomodasi itu, akhirnya korupsi bocor di mana. Ini problem musti ditangani. Menghukum tidak cukup, mencegah jauh lebih baik untuk koruptor,” ujar Ganjar lagi.