OJK Tegaskan Komitmen Taksonomi Hijau di Forum Net Zero Summit
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar memastikan langkah Indonesia untuk terus mendukung industri keuangan Tanah Air yang lebih peka terhadap pembangunan berkelanjutan. Terlebih lagi saat ini dunia tengah menghadapi berbagai tantangan baik di sektor ekonomi maupun keamanan.
“Indonesia harus memperbarui kepentingan nasional dengan perkembangan dunia saat ini dengan mengedepankan Net Zero Emission,” ujar Mahendra saat menjadi pembicara dalam forum Net Zero Summit di Bali, Jumat (11/11).
Menurut Mahendra, saat ini dunia tidak hanya sedang mengadapi tantangan berupa krisis iklim tetapi juga krisis ekonomi yang menyebabkan terjadinya deindustrialisasi. Selain itu meningkatnya ketegangan geopolitik kawasan juga harus menjadi prioritas perhatian.
Mahendra mengatakan, sebagai lembaga yang bertanggung jawab terhadap industri keuangan Tanah Air, OJK tengah berupaya mengimplementasikan pengelolaan sumber daya keuangan yang lebih berkelanjutan. Ia menyebut fokus pembangunan berkelanjutan tidak hanya pada mitigasi dampak perubahan iklim, tetapi juga harus menyentuh seluruh sektor.
Ia mengatakan, saat ini OJK terus mendorong implementasi taksonomi hijau bagi seluruh industri keuangan Tanah Air. Lewat taksonomi hijau ini, OJK mendorong seluruh pihak di industri keuangan untuk lebih menerapkan prinsip berkelanjutan dalam menjalankan usaha.
“Kami membuka kesempatan di setiap sektor [keuangan mengembangkan taksonomi hijau] dan modelnya harus terus dikembangkan. Ini yang harus kami revisi berdasarkan realitas baru yang terjadi,” ujar Mahendra.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah meresmikan taksonomi hijau Indonesia pada Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 20 Januari 2022 lalu. Taksonomi ini memberi kesempatan pada industri keuangan untuk lebih berfokus pada upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam pelaporannya.
Menurut Mahendra, hingga kini OJK terus menyiapkan perangkat dan role models dalam implementasi taksonomi hijau tersebut. Tak hanya dalam pelaporan, taksonomi hijau juga mendorong industri keuangan untuk lebih memberi prioritas pembiayaan dan dukungan kepada perusahaan ramah lingkungan.