T20 Indonesia Dukung Pensiun Dini Batu Bara di Pembangkit Listrik
Isu keberlanjutan lingkungan menjadi pokok utama rekomendasi kebijakan T20 Indonesia untuk diberikan kepada Presidensi G20 Indonesia. Pembahasan tersebut berlangsung selama perhelatan T20 Indonesia Summit 2022 yang diselenggarakan pada awal pekan ini di Nusa Dua Bali, Indonesia.
Dalam T20 Indonesia Summit 2022 ini, keberlanjutan lingkungan dirumuskan melalui transisi energi yang terjangkau dan berkeadilan. T20 Indonesia pun merekomendasikan seluruh negara, maju ataupun berkembang, melakukan transisi ke energi baru terbarukan (EBT) untuk mewujudkan keberlanjutan energi jangka panjang.
Lead Co-Chair T20 Indonesia Bambang Brodjonegoro mengatakan, pensiun dini batu bara sebagai pembangkit listrik dapat menjadi salah satu strategi mewujudkan transisi energi tersebut. Ia menilai, saat ini adalah waktu yang tepat untuk mempercepat pencapaian net zero emission (NZE) bagi seluruh negara.
“Dengan batu bara yang pensiun dini sebagai pembangkit listrik, proses energi terbarukan negara-negara akan semakin cepat,” kata Bambang di Nusa Dua, Bali, Senin kemarin. Sebenarnya, transisi energi bersih merupakan hal yang tidak mudah. Menurut dia, terutama bagi negara berkembang karena biaya yang dikeluarkan cukup besar.
Sehingga, Profesor Ekonomi Universitas Indonesia tersebut menekankan pentingnya dukungan institusi keuangan internasional untuk saling meringankan beban negara untuk bertransisi ke energi bersih.
Vice President for Private Sector Operations and Public-Private Partnership Asian Development Bank (ADB) Ashok Lavasa menyampaikan dukungannya bahwa perlunya memperkuat kerja sama internasional dan kebijakan domestik untuk mendukung langkah-langkah mitigasi serta adaptasi iklim.
Dalam sesi pleno kedua yang bertajuk “Smoothing Green and Just Energy Transition”, para panelis sepakat bahwa investasi pada riset serta keterlibatan seluruh pihak dalam pendanaan hijau sangat penting.
Dalam sesi tersebut, Ashok menjelaskan bahwa perlu ada dana konsesi dalam jumlah besar untuk memobilisasi pembiayaan swasta. “Tujuannya adalah menciptakan kumpulan modal berbiaya rendah bagi negara-negara untuk mempercepat pensiun dini batu bara,” ucapnya.
Masih di kesempatan yang sama, Vice President Asia Regional Office Rockefeller Foundation Deepali Khana menyebutkan pentingnya keterlibatan seluruh pihak dalam mendukung transisi energi, khususnya pihak swasta.
“Sektor swasta berpeluang membuka peningkatan pendapatan transisi energi dan langkah selanjutnya dapat memberdayakan serta melindungi populasi miskin dan rentan di dunia,” ucap Deepali.
T20 Indonesia Summit 2022 juga mengaitkan isu lingkungan dengan sejumlah sektor lainnya. Salah satunya yang ada di sesi paralel yang bertajuk “Green and Digital Technology Adoption in the Context of Global Vanue Chains”.
Diskusi tersebut membahas mengenai pentingnya transformasi hijau dan digital dalam rantai nilai global atau global value chain (GVC). Para panelis membahas pentingnya GVC yang berkelanjutan dan inklusif untuk memudahkan proses bisnis pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya di negara berkembang.
Pada sesi paralel lainnya yang bertajuk “Fostering Collective Action and Tangible Cooperation in Climate-related Investment”, T20 Indonesia Summit 2022 membahas investasi pada aksi iklim dan pentingnya aksi kolektif berbagai pihak untuk mewujudkannya.
Para panelis mendorong berbagai solusi, salah satunya berupa inovasi teknologi. Selain itu juga implementasi pendanaan campuran atau blended finance antara swasta dan publik untuk mendorong keterlibatan seluruh pihak.
Di pertemuan hari kedua, terdapat sesi paralel bertajuk “Addressing the Challenge of Green Transition in Developing Countries” yang membahas tantangan dan strategi negara berkembang dalam menangani aksi iklim.
Pada sesi paralel terakhir yang bertajuk “Promoting Sustainable Investment and Financing (SIF) as A New Approach for Infrastructure Development”, pendanaan hijau menjadi isu utama yang dibahas. Pendanaan hijau merupakan kunci pembangunan berkelanjutan dan inklusif.
T20 Indonesia Summit 2022 memiliki empat sesi pleno dan 20 sesi paralel yang membahas berbagai isu strategis untuk menjadi rekomendasi kebijakan kepada G20.
Think 20 (T20) merupakan forum kerja sama lembaga think tank dan penelitian dari seluruh negara anggota G20. Forum ini bertujuan memberi rekomendasi kebijakan berbasis penelitian untuk menjadi pertimbangan para pemimpin negara anggota G20 yang dituangkan dalam T20 Communique.
Unduh T20 Communique Handbook di sini.