Strategi Daerah Perkuat Daya Saing Berkelanjutan

IDSDB diharapkan dapat menjadi referensi daya saing berkelanjutan untuk pemerintah, pelaku usaha, bahkan masyarakat sipil.
C. Bregas Pranoto
13 Desember 2022, 18:08
Strategi Daerah Perkuat Daya Saing Berkelanjutan
Katadata
IDSDB diharapkan dapat menjadi referensi daya saing berkelanjutan bagi pemerintah, pelaku usaha, bahkan masyarakat sipil.

Tujuh kabupaten meraih apresiasi sebagai daerah yang memiliki daya saing berkelanjutan terbaik. Apresiasi diberikan oleh Konsorsium Indeks Daya Saing Daerah Berkelanjutan (IDSDB) dalam forum Apresiasi Indeks Daya Saing Daerah Berkelanjutan, salah satu bagian acara Katadata Regional Summit 2022, di Aryanusa Ballroom, Menara Danareksa, Jakarta (01/12).

Penghargaan IDSDB ini diberikan Direktur Eksekutif Komite Percepatan Pemerintahan dan Otonomi Daerah (KPPOD) Herman Suparman dan Dirjen Bina Administrasi Wilayah Kemendagri, Dr. Safrizal ZA. Ada empat pilar yang menjadi acuan penilaian, yakni Lingkungan Lestari, Ekonomi Tangguh, Sosial Inklusif, dan Tata Kelola Pemerintah yang Baik.

Advertisement

Apresiasi dibagi menjadi kategori kabupaten terbaik dan inspirasi pilar. Kategori kabupaten terbaik diberikan kepada kabupaten yang memiliki nilai rata-rata tinggi dari empat pilar yang ada, sementara kategori inspirasi pilar diperuntukkan bagi kabupaten yang memiliki skor tertinggi di salah satu pilar atau inspirasi.

Tiap pilar memiliki 17 variabel dan 34 indikator. “Daya saing daerah berkelanjutan adalah hasil kinerja dari seluruh pilar, variabel, dan indikator dalam Indeks Daya Saing Daerah Berkelanjutan ini,” kata Herman.

Ketiga kabupaten terbaik adalah Badung, Trenggalek, dan Klungkung. Kabupaten Badung mendapat peringkat pertama dengan skor 72,96. Kemudian Kabupaten Trenggalek dan Badung di peringkat dua dan tiga, sama-sama meraih skor 72,77.

Untuk daerah penerima kategori Inspirasi Pilar, masing-masing penerimanya adalah Sanggau untuk Pilar Tata Kelola Berkelanjutan (81,00). Sukoharjo untuk Inklusi Sosial (82,10), Kutai Kertanegara untuk Ekonomi Berkelanjutan (71,98), dan Malinau untuk Lingkungan Lestari (71,98).

Indeks Daya Saing Daerah Berkelanjutan (IDSDB) dikembangkan Tim Konsorsium Daya Saing Daerah Berkelanjutan (IDSDB) yang terdiri dari KPPOD, Terrakomunika, dan Kinara Center Indonesia. Tim ini berkolaborasi dengan beberapa pihak lain seperti Katadata, Asosiasi Pemerintah Kabupaten (Apkasi), beberapa NGO, serta akademisi.

Herman menyampaikan, daya saing daerah merupakan salah satu cara mencapai otonomi daerah menurut UU 23/2014. “Dari sejumlah inisiatif global, nasional, bahkan lokal, masih terdapat begitu banyak pekerjaan rumah untuk meningkatkan daya saing daerah kita,” kata Hendra.

Herman menambahkan, melalui program ini, IDSDB diharapkan dapat menjadi referensi pemerintah, pelaku usaha, bahkan masyarakat sipil. IDSDB dapat menjadi patokan melihat perencanaan penganggaran sebagai upaya meningkatkan daya saing berkelanjutan. Selain itu juga untuk mengawasi kinerja pemerintah dalam meningkatan iklim investasi dan memonitor program apa yang perlu dikolaborasikan untuk daya saing berkelanjutan.

Di pilar Tata Kelola Berkelanjutan, Herman menggaris bawahi masih ada ketimpangan daya saing antara Indonesia Barat, Tengah, dan Timur dalam pengolahan data.

“(Pilar ini) masih didominasi regional Jawa dan Bali. Indonesia Tengah dan Timur masih punya pekerjaan rumah besar terkait penggunaan digitalisasi pelayanan sistem pemerintahan berbasis elektronik,” kata Herman.

Inovasi Daerah Mencapai Keberlanjutan

Seluruh daerah penerima penghargaan memberikan berbagai inovasi layanan publik dan kebijakan berwawasan lingkungan. Kabupaen Badung yang meraih peringkat pertama berhasil membangun fasilitas pengelolaan sampah yang memadai, mengurangi angka stunting, membentuk kebijakan kemudahan investasi, bahkan mendapat penghargaan daerah dengan pencegahan korupsi terbaik di tingkat nasional.

Kemudian Kabupaten Trenggalek yang berada di peringkat kedua berhasil meningkatkan kapasitas desa dalam memelihara lingkungan, serta memberlakukan serangkaian kebijakan sosial inklusif untuk perempuan, anak dan pemuda, serta kelompok difabel.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement