IDSDB, Dorong Keseimbangan Pembangunan

Konsorsium IDSDB mendorong keseimbangan pembangunan daerah melalui Indeks Daya Saing Daerah Berkelanjutan.
Fitria Nurhayati
1 Februari 2023, 14:03
Konsorsium IDSDB mendorong keseimbangan pembangunan daerah melalui Indeks Daya Saing Daerah Berkelanjutan.
Katadata
Sesi 3 Acara Regional Summit 2022, Transformasi Digital untuk Pembangunan Daerah Berkelanjutan (Arief Kamaludin/Katadata)

Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) bersama dengan mitra mendorong daya saing pembangunan berkelanjutan di tingkat kabupaten melalui Indeks Daya Saing Daerah Berkelanjutan (IDSDB). KPPOD bersama mitra menginisiasi IDSDB sejak 2019 dan mulai melaksanakan pemeringkatan pada 2020.

Lead Konsorsium IDSDB Herman Suparman dalam wawancaranya dengan Katadata (1/2/2023) menyatakan, salah satu alasan pembentukan IDSDB sebab peringkat Indonesia yang masih di bawah negara-negara lain.

“Dibanding negara lain, mengacu pada Asian Competitiveness Index atau Global Competitiveness Index, Indonesia masih di bagian sedang bahkan rendah,” ucap Arman, sapaan akrab Herman.

Dalam Asia Competitiveness Index 2019, Indonesia berada di posisi 15 dari total 38 negara, dengan akumulasi nilai 64,63. Dengan posisi tersebut, Indonesia berada di urutan keempat dari negara Asia Tenggara, di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand. Sedangkan untuk Global Competitiveness Index, Indonesia dengan 64,6 poin berada di posisi 50 dari 63 negara.

Oleh sebab itu, IDSDB dirancang untuk mengukur kinerja daerah, sehingga pemerintah bisa saling belajar satu sama lain. Selain itu, diharapkan, pemerintah daerah bisa menyusun kebijakan dan perencanaan penganggaran untuk meningkatkan daya saing daerahnya.

Indeks IDSDB dibentuk melalui kolaborasi multipihak. Berawal dari inisiatif mitra pembangunan yang diinisiasi KPPOD bersama Terra Komunika dan Kinara Indonesia sebagai tim pelaksana, kolaborasi diperkuat dengan komite pengarah yang terdiri dari pemerintah nasional, asosiasi pemerintah daerah, akademisi, hingga mitra pembangunan lainnya. 

Komite pengarah dari pemerintah nasional terdiri atas Bappenas, Kemenko Perekonomian, dan  Ombudsman. Sementara representasi pemerintah daerah diwakili oleh Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) dan Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL).

Untuk komite pengarah dari pihak akademisi berasal dari dua universitas, yaitu Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Indonesia (UI). Terakhir, komite yang berasal dari lembaga mitra yaitu ANGIN, FITRA, Traction Energi Asia, CDP, PT SMI, dan Apindo Research Institute.

Kolaborasi ini, menurut Konsorsium IDSDB sejalan dengan semangat akselerasi pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) Indonesia. Adapun komitmen penguatan  peran pemerintah daerah tertuang dalam Perpres 111/2022 mengenai Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

IDSDB sendiri memiliki empat pilar. Pertama, lingkungan lestari. Pilar ini melihat pembangunan berbasis tata kelola sumber daya alam sebagai jasa lingkungan untuk mewujudkan kelangsungan hidup antargenerasi. Hal ini dilihat dari kualitas lingkungan hidup, pengelolaan sumber daya alam, dan resiliensi lingkungan.

Kedua, pilar ekonomi berkelanjutan. Pilar ini dinilai dari potensi ekonomi, kemampuan keuangan daerah, ekosistem investasi, dan infrastruktur ekonomi. Ketiga, pilar inklusi sosial yang menekankan pada modal sumber daya manusia dan akses pada kesempatan-kesempatan ekonomi dalam peningkatan kualitas hidup. Keempat, pilar tata kelola berkelanjutan sebagai pembentuk ekosistem pembangunan.

Pada IDSDB 2022, terdapat perubahan kerangka konsep dibanding IDSDB tahun-tahun sebelumnya. Dari empat pilar yang disusun atas beberapa variabel dan indikator, terdapat beberapa indikator yang berubah. “Tujuan dari perubahan ini adalah untuk menyempurnakan kerangka konsep, sehingga bisa digunakan dalam jangka waktu lama,” kata Arman.  

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...