Petani Sawit Swadaya Belum Berdaya
Petani sawit swadaya mengalami berbagai keterbatasan sehingga mereka belum sepenuhnya berdaya. Beragam persoalan yang mereka hadapi antara lain minimnya pendidikan, modal dan skala usaha yang terbatas, belum dapat menerapkan pola bertani yang baik, dan berpendapatan rendah. Selain itu mereka sulit mengakses pupuk dan susah menembus pasar untuk menjual hasil panen.
Selain berbagai keterbatasan, petani sawit swadaya di Tanah Air juga masih menghadapi problem struktural kemiskinan. Data dari Koaksi Indonesia dan Lokadata dalam laporan "Pemetaan Hulu-Hilir, Sosial Ekonomi dan Dampak Lingkungan Industri Sawit dan Biodiesel di Indonesia" menunjukkan mayoritas desa sentra sawit di Sumatera dan Kalimantan masih dalam kategori berkembang. Masing-masing sebesar 68 persen di Sumatera dan 50 persen di Kalimantan.
Untuk mengatasi persoalan ini, pemerintah telah melakukan sejumlah upaya. Beberapa yang menjadi prioritas adalah pelaksanaan program Peremajaan Sawit Rakyat dan memperkuat implementasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). Selain itu, melalui instansi terkait seperti Kementerian Pertanian, pemerintah juga melakukan pembinaan intensif untuk meningkatkan kapasitas petani swadaya.