COP26, Fokus Mitigasi Perubahan Iklim
Berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia, turut berpartisipasi dalam COP26 atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-26 yang membahas pengendalian perubahan iklim. Pertemuan ini merupakan bentuk komitmen kelanjutan implementasi Perjanjian Paris tahun 2015.
COP26 kali ini diselenggarakan di Glasgow atas Presidensi Britania Raya. Terdapat empat agenda utama dalam konferensi pengendalian iklim ini. Pertama, berupaya memastikan pencapaian nett zero dan menjaga ambang batas kenaikan suhu global pada 1,5 derajat Celsius.
Kedua, beradaptasi menjaga masyarakat dan lingkungan. Ketiga, memobilisasi seluruh negara anggota untuk pembiayaan pengendalian iklim. Keempat, bekerja sama menyelesaikan Paris Rulebook, atau aturan teknis Perjanjian Paris.
Sejalan dengan keempat agenda tersebut, Indonesia memiliki agenda strategis yang akan diangkat. Antara lain, menetapkan Peta Jalan atau Road Map Adaptasi Perubahan Iklim hingga Tahun 2030, yang dituangkan dalam Nationally Determined Contribution (NDC). Selain itu, Indonesia berupaya meningkatkan ambisi mengurangi emisi karbon di sektor hutan dan lahan yang dituangkan melalui ‘Indonesia FoLU (Forest and Land Use) Net-Sink 2030’.
Indonesia juga aktif mendorong kolaborasi untuk penyelesaian aturan teknis Perjanjian Paris. Dalam pertemuan ini, Indonesia meminta negara maju untuk berperan lebih besar dalam mencapai nett zero.
Inisiatif pembangunan rendah karbon dilakukan pada bidang-bidang prioritas, terutama dalam hal tata guna lahan hutan dan gambut.
Di sejumlah daerah, berbagai inisiatif kolaborasi telah dijalankan dan menunjukkan bahwa kelestarian lingkungan bisa dicapai dengan tetap memperhatikan kesejahteraan warga.
Laporan lengkap dapat diunduh melalui tautan ini