Bermodalkan Rezeki Anak Saleh dan Aset BUMN
Di tengah kondisi ekonomi yang tertekan akibat pandemi, BUMN memang menjadi tumpuan pemerintah dalam penanganan bencana luar biasa tersebut.
Erick Thohir mengenang sebuah momen di Maret 2020. Di bulan itu, pemerintah baru mengumumkan kasus konfirmasi positif pertama Covid-19 di Indonesia. Hanya dalam hitungan hari, jumlah kasus bertambah ratusan orang.
Saat itu Indonesia belum punya rumah sakit khusus penyakit menular. Yang ada baru tiga rumah sakit yang punya fasilitas mengisolasi para penderita penyakit menular, salah satunya Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso di Jakarta Utara. Padahal, seiring lonjakan kasus Covid-19, butuh tempat lebih banyak untuk mengisolasi penderita virus tersebut.
Pemerintah kemudian bergerak cepat: mengubah Wisma Atlet Kemayoran menjadi Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) pada akhir Maret 2020. Pemilihan Wisma Atlet menjadi RSDC bukan tanpa alasan. Sebagai mantan Ketua Pelaksana Asian Games 2018 di Indonesia, Erick langsung mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo untuk menggunakan penginapan Wisma Atlet sebagai rumah sakit darurat.
"Rezeki anak saleh. Kebetulan baru selesai Asian Games, saya dan Pak Menteri Basuki (Menteri PUPR) berbicara kepada Pak Presiden untuk penggunaan Wisma Atlet. Kita tidak perlu membangun lagi sehingga saat awal (pandemi) belasan ribu orang mencari tempat penanganan Covid, kita sudah punya RS terbesar waktu itu," kata Erick.
Menurut Erick, banyak BUMN dikerahkan untuk menyulap Wisma Atlet menjadi RSDC. BUMN konstruksi seperti Waskita Karya, Wijaya Karya, Adhi Karya dan PP berkongsi mengerjakan dan memperbaiki fisik bangunan untuk menjadi tempat isolasi yang representatif. Ada pula sekitar 25 BUMN, seperti Telkom, Pertamina, PLN, PGN, Aneka Tambang, Bukit Asam, BRI, Bank Mandiri, BNI, BTN, Pupuk Indonesia hingga Pegadaian yang ikut terlibat membantu pengadaan peralatan kesehatan di RSDC Wisma Atlet.
Tak cuma itu, induk usaha atau holding BUMN rumah sakit yang baru terbentuk, Indonesia Healthcare Corporation (IHC), langsung bekerja sama dengan TNI untuk menyediakan tenaga kesehatan. Hotel Indonesia Natour (HIN) juga diplot mengelola manajemen dan pelayanan di Wisma Atlet.
“Alhamdulillah apa yang kita ikhtiarkan bersama-sama ini dapat menolong dan menyelematkan masyarakat,” kata Erick mengenang peristiwa tersebut saat penutupan operasional RSDC Wisma Atlet per akhir 2022, seperti dikutip dari laman Kementerian BUMN, 23 Desember 2022.
Meski belakangan bermunculan rumah sakit darurat dan tempat-tempat isolasi, RSDC Wisma Atlet menjadi salah satu bagian penting penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Tercatat lebih 160 ribu orang “alumni” Covid-19 yang mondok di RSDC. Penghentian operasional RSDC pun menjadi penanda surutnya kasus pandemi dan saat ini Indonesia bersiap menyambut fase endemi Covid-19.
Di tengah kondisi ekonomi yang tertekan akibat pandemi, BUMN memang menjadi tumpuan pemerintah dalam penanganan bencana luar biasa tersebut. Adapun, BUMN farmasi menjadi salah satu ujung tombak dalam penanganan dampak kesehatan akibat pandemi.
Dalam suatu acara di akhir Januari 2023, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir, yang merupakan holding BUMN farmasi, mengaku “dikejar-kejar” Erick Thohir. “Kami langsung belajar apa itu pandemi (alat tes) PCR, vaksin, dan lain-lain,” katanya.
Awalnya banyak pihak pesimistis terhadap program vaksinasi karena kondisi geografis dan jumlah populasi penduduk Indonesia yang besar. Tapi terbukti, menurut Honesti, lebih 400 juta vaksin berhasil didistribusikan ke 17 ribu pulau. “Ini bukan hal sederhana, tapi kita bisa dengan semangat kolaborasi.”
Di sektor keuangan, bank-bank BUMN dikerahkan untuk membantu perekonomian nasional yang terpuruk akibat resesi. Melalui program pemerintah, bank-bank BUMN gencar merestrukturisasi kredit para nasabah yang terdampak pandemi. Nilainya mencapai ratusan triliun rupiah. Kebijakan ini mampu menolong para pelaku usaha agar tetap bertahan, bahkan bisa langsung bangkit saat pandemi melandai.
Selain BUMN, peran Erick dalam penanganan pandemi juga sangat sentral. Di masa awal pandemi, tepatnya Juli 2020, pemilik Grup Mahaka ini ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Dia mengkoordinasikan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo dan Ketua Pemulihan Ekonomi Nasional Wakil Menteri BUMN (kala itu) Budi Sadikin. Pemerintah memang menginginkan penanganan pandemi dapat berjalan beriringan dengan pemulihan ekonomi, tanpa menafikan salah satunya.
Ada lagi satu tugas Erick saat pandemi baru berkecamuk di Indonesia. Ia bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ditugaskan keliling dunia mencari vaksin Covid-19. Fokusnya pada dua negara yang memang sejak dini gencar mengembangkan vaksin untuk virus tersebut, yaitu Cina dan Inggris.
Lobi intens dilakukan agar Indonesia mengantongi komitmen pembelian vaksin. Upaya tersebut akhirnya membuahkan hasil dengan vaksin Sinovac dan AstraZeneca. Awal 2021, Indonesia pun memulai program vaksinasi untuk ratusan juta penduduk.
***